
Habis Libur, Harga CPO Melesat 1,09%
Tirta Widi Gilang Citradi, CNBC Indonesia
10 September 2019 11:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah libur memperingati hari lahir Yang Dipertuan Agong kemarin, harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) di bursa Malaysia menguat signifikan. Permintaan yang diprediksi meningkat membuat harga CPO ikut terangkat.
Pada Selasa (10/9/2019) pukul 10:38 WIB, harga CPO di bursa acuan Malaysia berada di RM 2.226/metrik ton. Naik 1,09% dibandingkan posisi penutupan perdaganagn akhir pekan lalu. Sejak 5 September, harga minyak sawit sudah melonjak 2,01%.
Mengutip survei Reuters, produksi minyak sawit Malaysia diprediksi naik pada Agustus dibandingkan bulan sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi pada ekspor yang diprediksi naik di periode yang sama. Pada Agustus 2019 stok minyak sawit Malaysia diprediksi turun 7,1% menjadi 2,2 juta ton dibanding Juli tahun lalu, menurut survei Reuters.
Kenaikan harga minyak sawit pengiriman November ini juga diikuti oleh jenis minyak lain yaitu minyak kedelai. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Chicago naik 0,4% dan di bursa Dalian naik 0,5%.
Dari dalam negeri, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta para peneliti untuk segera merampungkan katalis yang berguna untuk meningkatkan produksi biodiesel. Penggunaan katalis tersebut bersama dengan kebijakan penggunaan bahan bakar B30 diharapkan dapat mengurangi impor minyak dan membuka pasar baru untuk minyak sawit mentah.
"Apa yang dapat dipecahkan dengan kebijakan besar ini? Biodiesel, greendiesel, dan produk-produk yang kita siapkan," tutur Darmin, seperti diberitakan Reuters.
Bank Indonesia mencatat selama Januari-Juni tahun ini, impor minyak bersih Indonesia mencapai US$ 7,86 miliar. Angka tersebut lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu US$ 9,52 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/taa) Next Article Ambyar! Harga CPO Anjok Hampir 6%, Saham Agrikultur Ambrol 8%
Pada Selasa (10/9/2019) pukul 10:38 WIB, harga CPO di bursa acuan Malaysia berada di RM 2.226/metrik ton. Naik 1,09% dibandingkan posisi penutupan perdaganagn akhir pekan lalu. Sejak 5 September, harga minyak sawit sudah melonjak 2,01%.
Kenaikan harga minyak sawit pengiriman November ini juga diikuti oleh jenis minyak lain yaitu minyak kedelai. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Chicago naik 0,4% dan di bursa Dalian naik 0,5%.
Dari dalam negeri, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta para peneliti untuk segera merampungkan katalis yang berguna untuk meningkatkan produksi biodiesel. Penggunaan katalis tersebut bersama dengan kebijakan penggunaan bahan bakar B30 diharapkan dapat mengurangi impor minyak dan membuka pasar baru untuk minyak sawit mentah.
"Apa yang dapat dipecahkan dengan kebijakan besar ini? Biodiesel, greendiesel, dan produk-produk yang kita siapkan," tutur Darmin, seperti diberitakan Reuters.
Bank Indonesia mencatat selama Januari-Juni tahun ini, impor minyak bersih Indonesia mencapai US$ 7,86 miliar. Angka tersebut lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu US$ 9,52 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/taa) Next Article Ambyar! Harga CPO Anjok Hampir 6%, Saham Agrikultur Ambrol 8%
Most Popular