China akan "Musnahkan" Upaya Pemisahan Hong Kong

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
09 September 2019 09:40
Surat kabar itu juga mengatakan pemerintah China mulai merasa pasukan asing turut andil dalam aksi demonstrasi di Hong Kong belakangan ini.
Foto: Demo Anti Ekstradisi di Bandara Hongkong (REUTERS/Tyrone Siu)
Jakarta, CNBC Indonesia - Surat kabar China Daily pada hari Senin (9/9/19), memberitakan bahwa pemerintah China secara tegas akan "memusnahkan" segala bentuk upaya pemisahan diri Hong Kong dari China.

Surat kabar itu juga mengatakan pemerintah China mulai merasa pasukan asing turut andil dalam aksi demonstrasi di Hong Kong belakangan ini. Padahal awalnya demonstrasi dipicu oleh rencana pemerintah Hong Kong menerapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi yang memungkinkan pelaku kriminal dikirim dan diadili di China.

"Hong Kong adalah bagian yang tidak terpisahkan dari China, dan itu adalah dasarnya dan tidak boleh ada orang yang menentangnya, tidak demonstran, tidak juga pasukan asing yang memainkan permainan kotor mereka," kata China Daily dalam tajuknya, mengutip Reuters.

"Demonstrasi di Hong Kong bukan tentang hak atau demokrasi. Mereka adalah hasil dari campur tangan asing. Jangan sampai pengekangan pemerintah pusat disalahartikan sebagai kelemahan, biar diperjelas, pemisahan diri dalam bentuk apa pun akan dihancurkan," tambah media itu.

Pernyataan ini dikeluarkan sehari setelah para pendemo berunjuk rasa di kantor konsulat Amerika Serikat (AS) untuk meminta bantuan untuk membawa demokrasi ke kota yang masih jadi bagian China itu.

Surat kabar China Daily bahkan mengatakan unjuk rasa hari Minggu kemarin adalah bukti bahwa pasukan asing berada di balik demo berkepanjangan yang sudah dimulai sejak Juni lalu. Surat kabar itu juga mengatakan para pendemo harus berhenti menguji kesabaran pemerintah pusat.

Pernyataan ini diungkapkan karena pemerintah China telah menuruti kemauan pendemo, yaitu untuk menarik penuh RUU Ekstradisi. Penarikan itu diumumkan Pemimpin Hong Kong Carrie Lam, pekan lalu. Namun, demo masih saja berlangsung, dan bahkan berubah menjadi demo anti pemerintah.

Secara terpisah, kantor berita negara Xinhua mengatakan bahwa aturan hukum perlu diwujudkan dan bahwa Hong Kong dapat membayar penalti yang lebih besar dan lebih berat jika situasi saat ini berlanjut.
(hps/hps) Next Article Demo Makin Kacau, China Ganti Pemimpin Hong Kong?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular