
Perhatian! Nih Lima Sentimen Penggerak Pasar Pekan Depan

Ketiga, sentimen bakal muncul dari dalam negeri dan juga dari luar negeri, yakni data penjualan ritel. Bank Indonesia (BI) dijadwalkan merilis data Laporan Survei Penjualan Eceran Juli 2019 pada hari Selasa pukul 17:00 WIB.
Karena pasar telah tutup, investor bakal menafsirkan dan merespon rilis data tersebut pada perdagangan Rabu. Saham-saham yang terpengaruh terutama yang bergerak di sektor ritel dan juga sektor konsumer.
Dari luar negeri, pelaku pasar juga perlu mencermati pengumuman data penjualan ritel AS (per Agustus) yang bakal dilepas pada Jumat. Tradingeconomics memprediksi penjualan ritel Negeri Adidaya ini bakal berada di level 0,4%, atau melambat dari posisi Juli sebesar 0,7%. Bukan kabar baik.
Keempat, sentimen datang dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memperluas kebijakan ganjil-genap Senin nanti. Kebijakan tersebut diterapkan lebih panjang, yaitu dari Senin sampai Jumat pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB, kecuali hari libur nasional.
Cakupannya pun diperluas dengan mencapai 25 ruas jalan di Ibu Kota dengan tambahan 16 titik jalan baru. Jika berani melanggar, maka denda senilai Rp 500.000 siap menanti.
Tak ayal, para pengendara mobil di Jakarta yang jumlahnya mencapai 18 juta bakal berpikir ulang mengemudikan kendaran mereka. Di tengah perkembangan tersebut, investor layak mencermati saham-saham emiten transportasi penumpang karena berpeluang mendapat berkah dari peralihan pengguna kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
Kelima, yang layak dicermati, adalah hajatan dari Negeri Sam oleh Apple pada Selasa, yang memicu spekulasi bahwa pabrikan ponsel tersebut bakal merilis produk barunya sebagai bagian dari terobosan branding terbarunya.
Dalam undangan yang dikirimkan kepada awak media, logo Apple hadir dengan beragam warna disertai dengan tagline bertuliskan "By innovation only". Pelaku pasar menduga akan ada peluncuran tiga produk baru.
Jika spekulasi tersebut benar, maka saham-saham distributor gadget di Indonesia berpeluang dilirik investor. Secara historis, rilis produk baru Apple dan juga pesaing utamanya (Samsung, dan Huawei) diikuti aksi beli distributor gawai di Indonesia karena ekspektasi adanya peningkatan laba bersih mereka menyusul kenaikan permintaan masyarakat.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags)