Perhatian! Nih Lima Sentimen Penggerak Pasar Pekan Depan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
08 September 2019 23:53
Perhatian! Nih Lima Sentimen Penggerak Pasar Pekan Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah pelemahan Indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini sebesar 0,31% ke 6.308,95, pelaku pasar berpeluang melihat momentum penguatan pekan depan di tengah sedikit redanya tensi perang dagang.

Menurut catatan Tim Riset CNBC Indonesia, setidaknya ada lima sentimen yang bakal memengaruhi pergerakan bursa nasional. Dua di antaranya berasal dari luar negeri, sedangkan tiga lainnya berasal dari dalam negeri. Berikut ini ulasannya:

Pertama, perhatian pelaku pasar bakal tertuju pada data ekonomi makro yang juga dicermati oleh otoritas moneter dunia, yakni inflasi yang bakal dirilis para "singa ekonomi dunia". Bisa dibilang pekan ini merupakan pekan inflasi (per Agustus).

China akan menjadi negara pertama pekan ini yang mengumumkan data inflasi Agustus, yakni pada Selasa. Tradingeconomics memperkirakan inflasi bulanan Negeri Panda itu akan berada di leve l0,5% pada Agustus, atau sedikit naik dari posisi sebulan sebelumnya di level 0,4%.

Amerika Serikat (AS) menyusul pada Kamis, dengan proyeksi inflasi bulanan versi Tradingeconomics sebesar 0,2%, atau melambat dari posisi sebulan sebelumnya 0,3%. Jika angka inflasi di bawah ekspektasi, bank sentral berpeluang menurunkan suku bunga acuannya yang bakal disambut positf Wall Street.

Pada Jumat, giliran Argentina yang mengumumkan angka inflasi, dengan proyeksi Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan melompat ke 5,1% dari posisi bulan Juli sebesar 2,2%. Argentina kini tengah menjadi sorotan karena berada di ambang krisis ekonomi.

Dari Eropa, Prancis dan Jerman dan Spanyol juga bakal mengumumkan inflasi pada Kamis. Inflasi Spanyol pada periode sama (Agustus) diprediksi membaik dengan deflasi 0,1%, dari sebelumnya deflasi 0,6%. Deflasi mengindikasikan kontraksi permintaan barang dan jasa di masyarakat.

Kedua, perhatian pelaku pasar bakal mengarah ke Eropa Barat, setelah Uni Eropa sepakat menunjuk direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde untuk menjadi Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) menggantikan Mario Draghi.

Lagarde dijadwalkan mundur dari kursi IMF pada Kamis, dan terbuka peluang muncul pernyataan dari perempuan berkebangsaan Prancis tersebut mengenai kebijakan ekonomi dan moneter serta arah kebijakan ECB ke depannya.

Sejauh ini, pasar berspekulasi bahwa Lagarde tak akan menahan suku bunga rendah dalam waktu lama. Suku bunga acuan ECB bakal diumumkan Kamis sore pukul 18:45 WIB, dengan proyeksi tidak bakal berubah di level 0%.

Beriringan dengan itu, Uni Eropa bakal mengumumkan neraca perdagangan per Juli di kawasan tersebut, yang menurut polling Tradingeconomics bakal senilai 16,8 miliar euro, atau melemah dari capaian sebulan sebelumnya sebesar 20,6 miliar euro.

NEXT

Ketiga, sentimen bakal muncul dari dalam negeri dan juga dari luar negeri, yakni data penjualan ritel. Bank Indonesia (BI) dijadwalkan merilis data Laporan Survei Penjualan Eceran Juli 2019 pada hari Selasa pukul 17:00 WIB.

Karena pasar telah tutup, investor bakal menafsirkan dan merespon rilis data tersebut pada perdagangan Rabu. Saham-saham yang terpengaruh terutama yang  bergerak di sektor ritel dan juga sektor konsumer.

Dari luar negeri, pelaku pasar juga perlu mencermati pengumuman data penjualan ritel AS (per Agustus) yang bakal dilepas pada Jumat. Tradingeconomics memprediksi penjualan ritel Negeri Adidaya ini bakal berada di level 0,4%, atau melambat dari posisi Juli sebesar 0,7%. Bukan kabar baik.

Keempat, sentimen datang dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memperluas kebijakan ganjil-genap Senin nanti. Kebijakan tersebut diterapkan lebih panjang, yaitu dari Senin sampai Jumat pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB, kecuali hari libur nasional.

Cakupannya pun diperluas dengan mencapai 25 ruas jalan di Ibu Kota dengan tambahan 16 titik jalan baru. Jika berani melanggar, maka denda senilai Rp 500.000 siap menanti.

Tak ayal, para pengendara mobil di Jakarta yang jumlahnya mencapai 18 juta bakal berpikir ulang mengemudikan kendaran mereka. Di tengah perkembangan tersebut, investor layak mencermati saham-saham emiten transportasi penumpang karena berpeluang mendapat berkah dari peralihan pengguna kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

Kelima, yang layak dicermati, adalah hajatan dari Negeri Sam oleh Apple pada Selasa, yang memicu spekulasi bahwa pabrikan ponsel tersebut bakal merilis produk barunya sebagai bagian dari terobosan branding terbarunya.

Dalam undangan yang dikirimkan kepada awak media, logo Apple hadir dengan beragam warna disertai dengan tagline bertuliskan "By innovation only". Pelaku pasar menduga akan ada peluncuran tiga produk baru.

Jika spekulasi tersebut benar, maka saham-saham distributor gadget di Indonesia berpeluang dilirik investor. Secara historis, rilis produk baru Apple dan juga pesaing utamanya (Samsung, dan Huawei) diikuti aksi beli distributor gawai di Indonesia karena ekspektasi adanya peningkatan laba bersih mereka menyusul kenaikan permintaan masyarakat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular