
Keyakinan Konsumen Melemah (Lagi), Saham Konsumer Berguguran
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 September 2019 11:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan dengan apresiasi sebesar 0,39% ke level 6.294,28, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum pernah sekalipun merasakan pahitnya zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (5/9/2019).
Pada pukul 11:30 WIB, data perdagangan mencatat, indeks saham acuan di Indonesia tersebut menguat sebesar 0,46% ke level 6.298,49.
Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang melaju dengan di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei melesat 2,3%, indeks Shanghai melejit 1,56%, indeks Hang Seng naik 0,38%, indeks Straits Times menguat 0,56%, dan indeks Kospi terapresiasi 1,14%.
Kabar gembira terkait perkembangan perang dagang AS-China sukses membuat pelaku pasar saham Benua Kuning melakukan aksi beli dengan intensitas yang besar. Pada hari ini, Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa delegasi kedua negara melakukan perbincangan via sambungan telepon pada pagi hari.
Hasilnya, kedua belah pihak menyepakati gelaran negosiasi dagang secara tatap muka pada awal bulan depan, dilansir dari CNBC International. AS dan China akan menggelar negosiasi tersebut di Washington, D.C. yang merupakan ibu kota dari AS.
Namun, penguatan IHSG sejatinya bisa lebih tinggi lagi jika saham-saham konsumer tak berguguran pada hari ini. Hingga berita ini diturunkan, indeks sektor barang konsumsi melemah sebesar 0,38%, menjadikannya indeks sektoral dengan kontribusi negatif terbesar bagi IHSG.
Saham-saham konsumer dilego investor seiring dengan lemahnya keyakinan dari masyarakat Indonesia terhadap kondisi perekonomian. Pada hari ini, Bank Indonesia (BI) merilis survei konsumen untuk periode Agustus 2019.
Hasilnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat turun untuk bulan ketiga secara beruntun. Pada Agustus 2019, IKK tercatat berada di level 123,1, lebih rendah ketimbang capaian pada bulan Juli yang sebesar 124,8, sekaligus menandai IKK terlemah semenjak November 2018.
Untuk diketahui, sejatinya angka di atas 100 masih menunjukkan optimisme, namun optimisme dari masyarakat Indonesia terus melemah dalam tiga bulan terakhir.
Turunnya IKK pada bulan lalu didorong oleh kedua komponen pembentuknya. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) turun menjadi 110,3, dari yang sebelumnya 111,2 pada bulan Juli. Sementara itu, Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) turun menjadi 136, dari yang sebelumnya 138,4.
Menurunnya optimisme masyarakat Indonesia, baik terhadap kondisi perekonomian saat ini maupun terhadap kondisi perekonomian di masa depan, mengindikasikan bahwa mereka akan mengurangi belanjanya.
Alhasil, saham-saham konsumer pun dilego pelaku pasar. Apalagi, beberapa waktu yang lalu rilis angka inflasi juga menunjukkan adanya pelemahan daya beli.
Pada awal bulan ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pada bulan Agustus terjadi inflasi sebesar 0,12% secara bulanan (month-on-month/MoM), sementara inflasi secara tahunan (year-on-year/YoY) berada di level 3,49%.
Capaian tersebut berada di bawah konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan inflasi secara bulanan berada di level 0,16% dan inflasi secara tahunan berada di level 3,54%.
Saham-saham barang konsumsi yang dilego pelaku pasar pada perdagangan hari ini di antaranya: PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-1,03%), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (-0,63%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,58%), dan PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (-0,37%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Diganjal Saham-saham Konsumer, IHSG Masih Hijau
Pada pukul 11:30 WIB, data perdagangan mencatat, indeks saham acuan di Indonesia tersebut menguat sebesar 0,46% ke level 6.298,49.
Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang melaju dengan di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei melesat 2,3%, indeks Shanghai melejit 1,56%, indeks Hang Seng naik 0,38%, indeks Straits Times menguat 0,56%, dan indeks Kospi terapresiasi 1,14%.
Kabar gembira terkait perkembangan perang dagang AS-China sukses membuat pelaku pasar saham Benua Kuning melakukan aksi beli dengan intensitas yang besar. Pada hari ini, Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa delegasi kedua negara melakukan perbincangan via sambungan telepon pada pagi hari.
Hasilnya, kedua belah pihak menyepakati gelaran negosiasi dagang secara tatap muka pada awal bulan depan, dilansir dari CNBC International. AS dan China akan menggelar negosiasi tersebut di Washington, D.C. yang merupakan ibu kota dari AS.
![]() |
Namun, penguatan IHSG sejatinya bisa lebih tinggi lagi jika saham-saham konsumer tak berguguran pada hari ini. Hingga berita ini diturunkan, indeks sektor barang konsumsi melemah sebesar 0,38%, menjadikannya indeks sektoral dengan kontribusi negatif terbesar bagi IHSG.
Saham-saham konsumer dilego investor seiring dengan lemahnya keyakinan dari masyarakat Indonesia terhadap kondisi perekonomian. Pada hari ini, Bank Indonesia (BI) merilis survei konsumen untuk periode Agustus 2019.
Hasilnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat turun untuk bulan ketiga secara beruntun. Pada Agustus 2019, IKK tercatat berada di level 123,1, lebih rendah ketimbang capaian pada bulan Juli yang sebesar 124,8, sekaligus menandai IKK terlemah semenjak November 2018.
Untuk diketahui, sejatinya angka di atas 100 masih menunjukkan optimisme, namun optimisme dari masyarakat Indonesia terus melemah dalam tiga bulan terakhir.
Turunnya IKK pada bulan lalu didorong oleh kedua komponen pembentuknya. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) turun menjadi 110,3, dari yang sebelumnya 111,2 pada bulan Juli. Sementara itu, Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) turun menjadi 136, dari yang sebelumnya 138,4.
Menurunnya optimisme masyarakat Indonesia, baik terhadap kondisi perekonomian saat ini maupun terhadap kondisi perekonomian di masa depan, mengindikasikan bahwa mereka akan mengurangi belanjanya.
Alhasil, saham-saham konsumer pun dilego pelaku pasar. Apalagi, beberapa waktu yang lalu rilis angka inflasi juga menunjukkan adanya pelemahan daya beli.
Pada awal bulan ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pada bulan Agustus terjadi inflasi sebesar 0,12% secara bulanan (month-on-month/MoM), sementara inflasi secara tahunan (year-on-year/YoY) berada di level 3,49%.
Capaian tersebut berada di bawah konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan inflasi secara bulanan berada di level 0,16% dan inflasi secara tahunan berada di level 3,54%.
Saham-saham barang konsumsi yang dilego pelaku pasar pada perdagangan hari ini di antaranya: PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-1,03%), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (-0,63%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,58%), dan PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (-0,37%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Diganjal Saham-saham Konsumer, IHSG Masih Hijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular