
Trump Niat Gandakan Tarif, Saham & Ekonomi Dunia Bisa Kena
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
04 September 2019 14:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS), Donald Trump, bisa saja menghancurkan pasar saham dan ekonomi dunia jika niatnya menggandakan bea masuk atas produk importasi asal China diterapkan.
Seperti diberitakan CNBC International, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer memperingatkan Trump untuk tidak melaksanakan kebijakan tersebut. Kedua pejabat tersebut meminta beberapa CEO untuk menelpon dan memperingatkan Trump terkait dampak yang akan terjadi pada pasar saham dan perekonomian dunia jika dia menjalankan niatnya.
Seperti diketahui, pada 23 Agustus, Trump sangat marah saat mengetahui bahwa Beijing berencana untuk melakukan aksi retaliasi dengan memberlakukan bea masuk pada produk Made in USA senilai US$ 75 miliar sebagai balasan atas keputusan Washington yang akan memberlakukan tarif tambahan pada 1 September.
Tanggapan pertama Trump atas aksi China adalah berkomunikasi dengan pejabat Gedung Putih dan menyarankan untuk menggandakan bea masuk yang sedang berlaku, ungkap 3 orang yang mengetahui masalah tersebut, dilansir dari CNBC International.
Akan tetapi, Trump akhirnya memutuskan kenaikan sebesar 5% pada produk asal China dengan nilai sekitar US$ 550 miliar yang dia umumkan lewat akun Twitter resmi pribadinya pada 23 Agustus waktu setempat.
Namun, beberapa hari setelahnya, Mnuchin dan Sekretaris Gedung Putih, Stephanie Grisham mengatakan satu-satunya penyesalan Trump adalah tidak menaikkan bea masuk lebih tinggi.
Lebih lanjut, kemarin (3/9/2019), Trump bahkan mengatakan dia bisa mengambil langkah lebih ekstrim untuk menekan praktik dagang China apabila dia kembali memenangkan pemilihan presiden tahun depan.
"Kami melakukan negosiasi yang sangat baik dengan China. Sementara saya yakin mereka aka senang berurusan dengan administrasi baru sehingga mereka dapat kembali 'mencabik-cabik AS' (US$600 miliar per tahun), 16 bulan adalah waktu yang lama untuk PHK masal dan perusahaan angkat kaki", cuit Trump di akun Twitter pribadinya.
".. Lalu, pikirkan apa yang terjadi pada China ketika saya menang. Kesepakatan akan 'LEBIH SULIT!' Sementara itu, rantai pasokan China akan hancur, dan bisnis, pekerjaan, dan uang akan hilang!" cuit Trump.
Baik Gedung Putih maupun Kantor Perwakilan Dagang AS hingga detik ini belum memberikan komentar apa pun terkait pernyataan Trump di Twitter.
(dwa/hps) Next Article Empat Faktor Ini Bakal Jadi Sentimen Kuat Pasar di Kuartal II
Seperti diberitakan CNBC International, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer memperingatkan Trump untuk tidak melaksanakan kebijakan tersebut. Kedua pejabat tersebut meminta beberapa CEO untuk menelpon dan memperingatkan Trump terkait dampak yang akan terjadi pada pasar saham dan perekonomian dunia jika dia menjalankan niatnya.
Seperti diketahui, pada 23 Agustus, Trump sangat marah saat mengetahui bahwa Beijing berencana untuk melakukan aksi retaliasi dengan memberlakukan bea masuk pada produk Made in USA senilai US$ 75 miliar sebagai balasan atas keputusan Washington yang akan memberlakukan tarif tambahan pada 1 September.
Tanggapan pertama Trump atas aksi China adalah berkomunikasi dengan pejabat Gedung Putih dan menyarankan untuk menggandakan bea masuk yang sedang berlaku, ungkap 3 orang yang mengetahui masalah tersebut, dilansir dari CNBC International.
Akan tetapi, Trump akhirnya memutuskan kenaikan sebesar 5% pada produk asal China dengan nilai sekitar US$ 550 miliar yang dia umumkan lewat akun Twitter resmi pribadinya pada 23 Agustus waktu setempat.
Namun, beberapa hari setelahnya, Mnuchin dan Sekretaris Gedung Putih, Stephanie Grisham mengatakan satu-satunya penyesalan Trump adalah tidak menaikkan bea masuk lebih tinggi.
Lebih lanjut, kemarin (3/9/2019), Trump bahkan mengatakan dia bisa mengambil langkah lebih ekstrim untuk menekan praktik dagang China apabila dia kembali memenangkan pemilihan presiden tahun depan.
"Kami melakukan negosiasi yang sangat baik dengan China. Sementara saya yakin mereka aka senang berurusan dengan administrasi baru sehingga mereka dapat kembali 'mencabik-cabik AS' (US$600 miliar per tahun), 16 bulan adalah waktu yang lama untuk PHK masal dan perusahaan angkat kaki", cuit Trump di akun Twitter pribadinya.
".. Lalu, pikirkan apa yang terjadi pada China ketika saya menang. Kesepakatan akan 'LEBIH SULIT!' Sementara itu, rantai pasokan China akan hancur, dan bisnis, pekerjaan, dan uang akan hilang!" cuit Trump.
Baik Gedung Putih maupun Kantor Perwakilan Dagang AS hingga detik ini belum memberikan komentar apa pun terkait pernyataan Trump di Twitter.
(dwa/hps) Next Article Empat Faktor Ini Bakal Jadi Sentimen Kuat Pasar di Kuartal II
Most Popular