Gandeng Perusahaan Inggris, BEI Kembangkan Platform Obligasi

Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 September 2019 13:02
Bursa Efek Indonesia (BEI) menggandeng perusahaan asal Inggris, AxeTrading Ltd.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menggandeng perusahaan asal Inggris, AxeTrading Ltd, untuk mengembangkan latform perdagangan elektronik untuk pasar surat utang atau obligasi. Pengembangan platform ini ditargetkan dapat rampung pada kuartal pertama 2020 mendatang.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan inisiatif pengembangan ini merupakan tindak lanjut dari izin yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada BEI sebagai Penyelenggara Pasar Alternatif (PPA).

Sebagai titik awal, BEI berkomitmen untuk menyediakan platform perdagangan elektronik Pasar Alternatif yang dapat mendukung likuiditas dan transparansi harga pada
Pasar Sekunder perdagangan Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS), terutama perdagangan Surat Utang Negara (SUN) yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan.


Menurut dia, bursa mengambil ceruk pasar perdagangan surat utang yang selama ini masih dilakukan di luar bursa (over the counter/OTC).

Dengan menggunakan platform, transaksi ini dinilai akan menjadi lebih fleksibel dan memiliki fitur untuk meningkatkan chance-to-trade bagi pelaku pasar.

"Platform elektronik ini juga akan meningkatkan transparansi price discovery kepada pelaku pasar, serta kemudahan pelaporan kepada otoritas. Secara singkat dapat kami katakan bahwa platform perdagangan elektronik BEI akan menjadi motor penggerak pasar sekunder surat utang Indonesia dan akan mendukung OJK, Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia untuk memonitor perdagangan Surat Utang di Indonesia," kata Inarno dalam siaran pers, Rabu (4/9/2019).

Dia menjelaskan, dipilihnya AxeTrading ini melalui seleksi yang ketat dari banyak calon mitra global karena keahlian dan pengalamannya dalam pengembangan platform perdagangan elektronik Surat Utang selama 10 (sepuluh) tahun terakhir di pasar Internasional.

AxeTrading yang berbasis di London, Inggris, juga berkomitmen untuk memenuhi seluruh requirement yang dibutuhkan oleh BEI.

Chief Executive Officer AxeTrading Ralf Henke mengatakan perdagangan surat utang di Indonesia nantinya dapat dilakukan menggunakan aplikasi yang dikembangkannya. Aplikasi ini memungkinkan perdagangan surat utang Indonesia dilakukan di tempat lain.

"AxeTrading sangat antusias memulai kerja sama jangka panjang ini dengan BEI dan berkomitmen untuk membantu menciptakan Pasar Surat Utang Indonesia yang lebih efisien. AxeTrading menawarkan teknologi dan fitur yang dibutuhkan para pelaku perdagangan Surat Utang di negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan termasuk negara yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia," kata dia.


(tas) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular