
Simak, Aksi Emiten Sepanjang Perdagangan Kemarin
Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 September 2019 07:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan Selasa (3/9/2019) dengan apresiasi sebesar 0,05% ke level 6.293,36, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat bertahan di zona hijau untuk beberapa saat. Namun sekitar pukul 10:00 WIB, IHSG mendadak putar balik ke zona merah dan nyaris tak pernah lagi bisa merangsek ke zona hijau. Per akhir sesi dua, indeks saham acuan di Indonesia tersebut melemah 0,46% ke level 6.261,59.
Lantas, IHSG selalu melemah dalam dua hari perdagangan pertama di bulan September. Pada perdagangan kemarin (2/9/2019), IHSG jatuh sebesar 0,6%.
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik tipis 0,02%, indeks Shanghai menguat 0,21%, dan indeks Straits Times terparesiasi 0,2%.
Terdapat sejumlah aksi yang dilakukan emiten pada perdagangan akhir pekan lalu yang layak disimak sebelum pembukaan perdagangan pagi ini.
1. Tentukan Dirut Baru, BTN Gelar RUPSLB November
Manajemen PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada akhir November 2019 untuk menentukan posisi direktur utama.
Direktur Finance, Treasury & Strategy BTN Nixon L.P Napitupulu menyatakan, RUPSLB kedua akan dilaksanakan pada akhir November 2019 dengan agenda pembahasan penunjukkan direktur utama definitif.
2. Pengembang TOD di Tangerang IPO, Siap Bangun Proyek Rp 11 T
Perusahaan pengembang rumah tapak (landed house) dan transit oriented development (TOD) PT Nusantara Almazia bakal melepaskan 461,53 juta saham atau setara dengan 21,003% sahamnya ke publik melalui skema penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO).
Berdasarkan bahan presentasi perusahaan, perusahaan akan melego saham seharga Rp 200-Rp 220/saham sehingga perusahaan akan memperoleh dana senilai kisaran Rp 92,30 miliar-Rp 101,53 miliar.
3. Likuiditas Seret, APLN Masih Cari Dana untuk Bayar Utang
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) saat ini tengah kesulitan likuditas untuk melakukan pembayaran utang-utangnya hingga Maret 2020 mendatang. Hal ini dikarenakan perusahaan tak bisa mencairkan pinjaman sindikasi II senilai Rp 2,6 triliun tepat waktu untuk membiayai kembali utang-utangnya ini.
Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Justini Omas mengatakan utang yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat adalah fasilitas pinjaman senilai Rp 1,17 triliun yang telah diperpanjang hingga 30 September 2019 dari sebelumnya pada 6 Juni 2019.
4. Siap IPO, Gunung Raja Paksi Tawar Harga Rp 825 - 900/saham
Emiten baja asal Cikarang, PT Gunung Raja Paksi menawarkan harga Rp 825 - Rp 900/saham dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Perseroan menargetkan bisa mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 September mendatang.
Perseroan berencana melepas 1,24 miliar saham baru atau setara 10,21% persen. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraih dana IPO bisa mencapai Rp 1,02 triliun-1,12 triliun.
(sef/sef) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Lantas, IHSG selalu melemah dalam dua hari perdagangan pertama di bulan September. Pada perdagangan kemarin (2/9/2019), IHSG jatuh sebesar 0,6%.
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik tipis 0,02%, indeks Shanghai menguat 0,21%, dan indeks Straits Times terparesiasi 0,2%.
Terdapat sejumlah aksi yang dilakukan emiten pada perdagangan akhir pekan lalu yang layak disimak sebelum pembukaan perdagangan pagi ini.
1. Tentukan Dirut Baru, BTN Gelar RUPSLB November
Manajemen PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada akhir November 2019 untuk menentukan posisi direktur utama.
Direktur Finance, Treasury & Strategy BTN Nixon L.P Napitupulu menyatakan, RUPSLB kedua akan dilaksanakan pada akhir November 2019 dengan agenda pembahasan penunjukkan direktur utama definitif.
2. Pengembang TOD di Tangerang IPO, Siap Bangun Proyek Rp 11 T
Perusahaan pengembang rumah tapak (landed house) dan transit oriented development (TOD) PT Nusantara Almazia bakal melepaskan 461,53 juta saham atau setara dengan 21,003% sahamnya ke publik melalui skema penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO).
Berdasarkan bahan presentasi perusahaan, perusahaan akan melego saham seharga Rp 200-Rp 220/saham sehingga perusahaan akan memperoleh dana senilai kisaran Rp 92,30 miliar-Rp 101,53 miliar.
3. Likuiditas Seret, APLN Masih Cari Dana untuk Bayar Utang
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) saat ini tengah kesulitan likuditas untuk melakukan pembayaran utang-utangnya hingga Maret 2020 mendatang. Hal ini dikarenakan perusahaan tak bisa mencairkan pinjaman sindikasi II senilai Rp 2,6 triliun tepat waktu untuk membiayai kembali utang-utangnya ini.
Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Justini Omas mengatakan utang yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat adalah fasilitas pinjaman senilai Rp 1,17 triliun yang telah diperpanjang hingga 30 September 2019 dari sebelumnya pada 6 Juni 2019.
4. Siap IPO, Gunung Raja Paksi Tawar Harga Rp 825 - 900/saham
Emiten baja asal Cikarang, PT Gunung Raja Paksi menawarkan harga Rp 825 - Rp 900/saham dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Perseroan menargetkan bisa mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 September mendatang.
Perseroan berencana melepas 1,24 miliar saham baru atau setara 10,21% persen. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraih dana IPO bisa mencapai Rp 1,02 triliun-1,12 triliun.
(sef/sef) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Most Popular