Ulasan Teknikal Saham
Dirut Diganti, Saham Bank Danamon Memerah! Besok Bagaimana?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
03 September 2019 16:32
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah merampungkan proses penggabungan usaha (merger) dengan PT Bank Nusantara Parahyangan (BNP), PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mengumumkan penggantian direktur utama, yakni Yasushi Itagaki menggantikan Sng Seow Wah.
Pelaku pasar terlihat menanggapinya secara datar adanya pergantian pimpinan di tubuh BDMN tersebut. Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada penutupan sesi II Selasa ini (3/9/2019), saham bank milik Mitsubishi UFJ Financial Group asal Jepang ini ditransaksikan Rp 6 miliar dan volume perdagangan 1,25 juta saham.
Saham perusahaan juga terkoreksi 0,42% di level Rp 4.770/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 46,62 triliun.
Secara teknikal, saham BDMN terlihat mulai bergerak naik (uptrend) sejak menyentuh harga terendahnya tahun ini yakni pada 18 Juli lalu di level harga Rp 4.090/saham. Meski demikian sejak awal tahun, kinerja sahamnya masih mengalami penurunan 37,24%.
Potensi penguatan saham bank yang dulunya dikuasai Temasek ini masih sangat terbuka mengingat level jenuh belinya (overbought) yang masih cukup jauh, berdasarkan indikator teknikal relative strength index (RSI).
Ada potensi harganya akan kembali naik menguji level Rp 5.200/saham sebagai penghalang kenaikan harganya (resistance level) terdekatnya. Adapun penahan penurunan saham BDMN diperkirakan pada Rp 4.750/saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Duh! Laba Danamon Turun Hampir 73% Tersisa Rp 1T
Pelaku pasar terlihat menanggapinya secara datar adanya pergantian pimpinan di tubuh BDMN tersebut. Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada penutupan sesi II Selasa ini (3/9/2019), saham bank milik Mitsubishi UFJ Financial Group asal Jepang ini ditransaksikan Rp 6 miliar dan volume perdagangan 1,25 juta saham.
Saham perusahaan juga terkoreksi 0,42% di level Rp 4.770/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 46,62 triliun.
Secara teknikal, saham BDMN terlihat mulai bergerak naik (uptrend) sejak menyentuh harga terendahnya tahun ini yakni pada 18 Juli lalu di level harga Rp 4.090/saham. Meski demikian sejak awal tahun, kinerja sahamnya masih mengalami penurunan 37,24%.
 Sumber: Refinitiv |
Potensi penguatan saham bank yang dulunya dikuasai Temasek ini masih sangat terbuka mengingat level jenuh belinya (overbought) yang masih cukup jauh, berdasarkan indikator teknikal relative strength index (RSI).
Ada potensi harganya akan kembali naik menguji level Rp 5.200/saham sebagai penghalang kenaikan harganya (resistance level) terdekatnya. Adapun penahan penurunan saham BDMN diperkirakan pada Rp 4.750/saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Duh! Laba Danamon Turun Hampir 73% Tersisa Rp 1T
Most Popular