
Perang Dagang AS-China Masih Bebani Harga Minyak
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 September 2019 08:31

Api perang dagang AS-China resmi berkobar lagi, sesuatu yang sangat membuat pelaku pasar khawatir. Bukan apa-apa, perang dagang AS-China akan 'melukai' perekonomian dunia.
Kala dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia saling hambat, yang terjadi adalah rantai pasok dunia menjadi tersendat. Arus perdagangan dan investasi seret, sehingga perlambatan ekonomi (bahkan mungkin saja resesi) adalah risiko yang sangat nyata.
Perlambatan ekonomi tentu mengakibatkan permintaan energi ikut lesu. Tidak heran harga minyak ikut terpeleset.
Ditambah lagi pasokan minyak dari para anggota Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC) juga naik. Pada Agustus, produksi minyak dari negara-negara OPEC tercatat 29,61 juta barel/hari, naik 80.000 barel/hari dibandingkan bulan sebelumnya.
Kenaikan pasokan ini dibayangi oleh risiko penurunan permintaan. Langkah harga minyak ke arah utara menjadi sangat berat, kalau tidak mau dibilang mustahil.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Kala dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia saling hambat, yang terjadi adalah rantai pasok dunia menjadi tersendat. Arus perdagangan dan investasi seret, sehingga perlambatan ekonomi (bahkan mungkin saja resesi) adalah risiko yang sangat nyata.
Perlambatan ekonomi tentu mengakibatkan permintaan energi ikut lesu. Tidak heran harga minyak ikut terpeleset.
Kenaikan pasokan ini dibayangi oleh risiko penurunan permintaan. Langkah harga minyak ke arah utara menjadi sangat berat, kalau tidak mau dibilang mustahil.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular