
Ayo Nabung Emas! Masih Bisa Naik, AS-China Belum Damai
CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
03 September 2019 06:35

AS mulai mengenakan bea masuk 15% untuk importasi produk asal China senilai US$ 125 miliar di antaranya smartwatch, televisi layar datar, dan alas kaki. Sebelumnya, total produk China yang sudah terkena bea masuk di AS mencapai US$ 250 juta.
Sementara itu, China mengenakan bea masuk 5-10% untuk importasi produk made in the USA senilai US$ 75 miliar. Bea masuk baru ini mencakup 1.717 produk, termasuk minyak mentah. Ini adalah kali pertama minyak asal AS dibebani bea masuk di China.
Tambahan tarif impor tentunya membuat pertumbuhan ekonomi global terancam semakin melambat.
Untuk diketahui, pada 2018 International Monetary Fund (IMF) mencatat ekonomi AS tumbuh 2,857%, menandai laju pertumbuhan ekonomi tertinggi sejak tahun 2015. Namun pada 2019, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS melambat menjadi 2,6%. Untuk tahun 2020, pertumbuhan ekonomi AS diproyeksikan kembali merosot menjadi 1,9% saja.
Sementara untuk China, pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 diproyeksikan melandai ke level 6,2%, dari yang sebelumnya 6,6% pada tahun 2018. Pada tahun depan, pertumbuhannya kembali diproyeksikan melandai menjadi 6%.
Dua negara tersebut merupakan raksasa ekonomi dunia, lalu lintas arus barang menjadi tersendat akibat perang dagang AS-China yang membuat ekonominya melambat, dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi global. (hps/hps)
Sementara itu, China mengenakan bea masuk 5-10% untuk importasi produk made in the USA senilai US$ 75 miliar. Bea masuk baru ini mencakup 1.717 produk, termasuk minyak mentah. Ini adalah kali pertama minyak asal AS dibebani bea masuk di China.
Tambahan tarif impor tentunya membuat pertumbuhan ekonomi global terancam semakin melambat.
Sementara untuk China, pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 diproyeksikan melandai ke level 6,2%, dari yang sebelumnya 6,6% pada tahun 2018. Pada tahun depan, pertumbuhannya kembali diproyeksikan melandai menjadi 6%.
Dua negara tersebut merupakan raksasa ekonomi dunia, lalu lintas arus barang menjadi tersendat akibat perang dagang AS-China yang membuat ekonominya melambat, dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi global. (hps/hps)
Pages
Most Popular