Ulasan Teknikal Saham

Ekspor Nikel Resmi Dilarang, Simak Arah Saham INCO & ANTM

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
02 September 2019 16:04
Arah Saham INCO dan ANTM
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad
Analisis Teknikal Saham INCO

Tren harga saham INCO secara jangka menengah maupun pendek sedang bullish. Hal ini tercermin dari posisi harga sahamnya yang bergerak di atas harga rata-rata nilainya dalam 5 dan 20 hari terakhirnya atau moving average/MA5/MA20 (garis berwarna hijau dan ungu).

Pemerintah Larang Ekspor Nikel, Begini Arah Saham INCO & ANTMSumber: Refinitiv
Selain itu, kecenderungan menguat secara jangka pendek ditunjukkan melalui grafik yang membentuk pola lilin putih panjang (long white candle) disertai celah naik (gap up).

Secara pergerakan, Ada potensi harga sahamnya masih akan terus naik menguji level penghalang kenaikan (resistance) terdekatnya yang berada di Rp 4.400/saham dalam beberapa minggu ke depan.

Indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) menunjukkan potensi penguatan. Dikarenakan harganya belum menyentuh level jenuh belinya (overbought).

Analisis Teknikal Saham ANTM

Tren saham ANTM secara jangka panjang, menengah maupun pendek terkonfirmasi juga sedang bullish. Harga sahamnya saat ini bahkan menjadi yang tertinggi hampir dalam 6 tahun terakhir. Kinerja tahunannya terlihat melesat 52%.

Secara pergerakan, posisi harga sahamnya sedang bergerak di atas harga rata-rata nilainya dalam 5 dan 20 hari terakhirnya atau moving average/MA5/MA20 (garis berwarna hijau dan ungu).

Pemerintah Larang Ekspor Nikel, Begini Arah Saham INCO & ANTMSumber: Refinitiv

Secara harian sahamnya juga memiliki kecenderungan untuk menguat yang ditunjukkan dengan bentuk pola lilin putih panjang (long white candle) disertai celah naik (gap up).

Ada potensi harga sahamnya masih akan terus naik menguji level penghalang kenaikan (resistance) terdekatnya yang berada di Rp 1.250/saham dalam beberapa minggu ke depan.

Indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strengh Index (RSI) menunjukkan potensi penguatan cukup terbuka karena harganya belum menyentuh level jenuh belinya (overbought).

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/tas)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular