Perang Dagang AS-China Bikin Harga Minyak Anjlok 2,5%!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 September 2019 08:48
Perang Dagang AS-China Bikin Harga Minyak Anjlok 2,5%!
Ilustrasi Pipa Penyaluran Minyak Mentah (REUTERS / Richard Carson)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak turun pagi ini. Bahkan penurunan untuk harga minyak jenis brent lumayan dalam.

Pada Senin (2/9/2019) pukul 08:33 WIB, harga minyak jenis light sweet turun 0,16%. Namun brent anjlok sampai 2,5%.



Sepertinya investor kembali mencemaskan risiko perlambatan ekonomi global akibat perang dagang AS-China yang tidak kunjung reda. Bahkan perang dagang tersebut memasuki babak baru.

Mulai 1 September, AS mulai mengenakan bea masuk 15% untuk importasi produk asal China senilai US$ 125 miliar di antaranya smartwatch, televisi layar datar, dan alas kaki. Sebelumnya, total produk China yang sudah terkena bea masuk di AS mencapai US$ 250 juta.

China tidak mau kalah. Per kemarin, Negeri Tirai Bambu mengenakan bea masuk 5-10% untuk importasi produk made in the USA senilai US$ 75 miliar. Bea masuk baru ini mencakup 1.717 produk, termasuk minyak mentah. Ini adalah kali pertama minyak asal AS dibebani bea masuk di China.



(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Perang dagang AS-China, apalagi minyak sudah mulai dikenakan bea masuk, akan menyebabkan gangguan di rantai pasok global. Arus perdagangan dan investasi terganggu, sehingga perlambatan ekonomi dunia sulit terhindarkan.

Kala ekonomi melambat, maka permintaan energi tentu akan menurun. Tidak heran harga minyak bergerak ke selatan.

"Dampak ketidakpastian di sisi perdagangan ke pasar komoditas tidak bisa terhindarkan. Selama ketidakpastian ini masih ada, akan sulit untuk mengabaikan kekhawatiran terhadap permintaan," kata Stephen Innes, Strategist di AxiTrader, seperti diberitakan Reuters.

Selain perang dagang AS-China, peningkatan produksi para anggota Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC) juga membebani harga si emas hitam. Pada Agustus, produksi minyak OPEC naik 800.000 barel/hari menjadi 29,62 juta barel/hari.

Sudah ada kecemasan permintaan turun karena perang dagang AS-China, eh pasokan malah naik. Jadi memang pantas harga minyak terkoreksi.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular