AS-China Rujuk, Sepekan IHSG Raih Posisi Runner-Up Asia

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
31 August 2019 14:21
Dalam sepekan IHSG mampu mencatatkan penguatan sebesar 1,16% yang membuatnya mampu menduduki tahta runner-up di kawasan Benua Kuning.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang perdagangan pekan ini, hanya satu hari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merasakan pahitnya zona merah, dan sisanya selama 4 hari beruntun selalu berhasil finis di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan kemarin (30/8/2019), bursa saham acuan Indonesia menguat 0,63% ke level 6.328,47 poin yang merupakan level tertinggi sejak 5 Agustus silam.

Alhasil, dalam sepekan IHSG mampu mencatatkan penguatan sebesar 1,16% yang membuatnya mampu menduduki tahta runner-up di kawasan Benua Kuning.



Lebih lanjut, performa IHSG senada dengan mayoritas pergerakan bursa saham utama Asia yang dalam sepekan juga menguat, di mana indeks Sensex berhasil mengungguli IHSG dengan membukukan kenaikan sebesar 1,72%.

Sementara itu, indeks Hang Seng mencatatkan koreksi yang paling dalam mencapai 1,74% seiring dengan demonstrasi dari massa pro demokrasi yang tak kunjung usai dan China yang mengirimkan pasukan baru ke Hong Kong.



Mayoritas bursa saham di Benua Kuning mencatatkan penguatan seiring dengan kembali munculnya harapan damai dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Terlebih lagi Negeri Tiongkok menunjukkan niatnya untuk menyelesaikan sengketa dagang dengan AS dan menentang ekskalasi lebih lanjut, dilansir dari CNBC International.

"Kami dengan tegas menolak ekskalasi perang dagang dan bersedia untuk bernegosiasi dan berkolaborasi untuk meneyelesaikan masalah ini dengan sikap yang tenang," ujar Gao Feng, juru bicara Kementerian Perdagangan China, dikutip dari CNBC International.

Gao Feng juga menyatakan saat ini tim dari kedua negara sedang membahas pertemuan tatap muka dalam waktu dekat.

"Sejauh yang saya tahu, delegasi kedua negara terus melakukan komunikasi yang efektif. Kami berharap AS menunjukkan ketulusan dan aksi konkret," kata Gao, seperti diwartakan Reuters.

Pernyataan itu diamini oleh Presiden AS Donald Trump. Sang presiden ke-45 Negeri Adidaya mengungkapkan AS-China terus menjalin kontak.

"Bahkan ada pembicaraan yang terjadwal untuk hari ini. Namun untuk level yang berbeda," ujar Trump dalam wawancara dengan Fox News Radio, seperti diberitakan Reuters.

Asa damai dagang yang kembali muncul, memantik risk appetite investor untuk kembali berinvestasi di aset-aset beresiko, seperti pasar saham di negara berkembang.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Sepekan Ini, IHSG Anteng di Zona Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular