
Yuan Akhirnya Menguat, Tapi Masih di Bawah Rp 2.000
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
29 August 2019 19:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yuan China menguat melawan rupiah pada perdagangan Kamis (29/8/19). Penguatan ini menjadi yang pertama setelah melemah dalam enam hari berturut-turut. Meski demikian Mata Uang Negeri Panda ini masih berada di bawah level Rp 2.000.
Pada pukul 17:06 WIB, yuan diperdagangkan di level Rp 1.911,02 atau menguat 0,15% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Munculnya harapan akan adanya pertemuan AS-China menjadi sentimen positif bagi mata uang yang juga disebut Renminbi ini.
Mengutip Reuters, Kementerian Perdagangan China mengungkapkan saat ini Beijing dan Washington sedang membahas pertemuan tatap muka dalam waktu dekat.
Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, menyatakan kedua pihak harus menciptakan suasana yang kondusif jika ingin meraih hasil positif dalam perundingan tersebut. China sendiri, katanya, terus berusaha menghindari eskalasi dan bersedia untuk menyelesaikan perselisihan secara tenang.
"Sejauh yang saya tahu, delegasi kedua negara terus melakukan komunikasi yang efektif. Kami berharap AS menunjukkan ketulusan dan aksi konkrit," kata Gao.
Kabar tersebut disambut baik oleh pelaku pasar, karena setidaknya pertemuan tersebut memicu ekspektasi bahwa perang dagang tidak tereskalasi.
Pergerakan hari ini membuat yuan berhasil memangkas pelemahan di bulan Agustus menjadi 2,17%, meski masih berada di level terlemah dua tahun. Berikut tabel pergerakan yuan melawan rupiah di bulan Agustus di pasar spot berdasarkan Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Perang Dagang Juga Bikin Rupiah Ikut Terjungkal
Pada pukul 17:06 WIB, yuan diperdagangkan di level Rp 1.911,02 atau menguat 0,15% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Munculnya harapan akan adanya pertemuan AS-China menjadi sentimen positif bagi mata uang yang juga disebut Renminbi ini.
Mengutip Reuters, Kementerian Perdagangan China mengungkapkan saat ini Beijing dan Washington sedang membahas pertemuan tatap muka dalam waktu dekat.
Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, menyatakan kedua pihak harus menciptakan suasana yang kondusif jika ingin meraih hasil positif dalam perundingan tersebut. China sendiri, katanya, terus berusaha menghindari eskalasi dan bersedia untuk menyelesaikan perselisihan secara tenang.
"Sejauh yang saya tahu, delegasi kedua negara terus melakukan komunikasi yang efektif. Kami berharap AS menunjukkan ketulusan dan aksi konkrit," kata Gao.
Kabar tersebut disambut baik oleh pelaku pasar, karena setidaknya pertemuan tersebut memicu ekspektasi bahwa perang dagang tidak tereskalasi.
Pergerakan hari ini membuat yuan berhasil memangkas pelemahan di bulan Agustus menjadi 2,17%, meski masih berada di level terlemah dua tahun. Berikut tabel pergerakan yuan melawan rupiah di bulan Agustus di pasar spot berdasarkan Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Perang Dagang Juga Bikin Rupiah Ikut Terjungkal
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular