AS-China Bersiap Kopdar, Rupiah Juara 3 Asia!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 August 2019 16:08
AS-China Bersiap Kopdar, Rupiah Juara 3 Asia!
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berhasil ditutup menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Kabar gembira seputar hubungan AS-China membuat pelaku pasar mulai keluar dari persembunyiannya.

Pada Kamis (29/8/2019), US$ 1 dihargai Rp 14.235 kala penutupan pasar spot. Rupiah menguat 0,11% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Kala pembukaan pasar, sebenarnya rupiah menguat 0,07%. Namun tidak lama kemudian terpeleset ke zona merah dan bertahan di sana nyaris seharian.


Jelang penutupan pasar, nasib rupiah membaik. Mata uang Tanah Air berhasil mentas dari jalur merah, kembali menguat meski tipis saja. Akhirnya rupiah ditutup menguat setelah sejak awal pekan tidak pernah finis di zona hijau.

Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah sepanjang hari ini:




Ternyata rupiah tidak sendiri. Berbagai mata uang utama Asia yang seharian lesu di hadapan dolar AS mampu melawan balik. 

Bahkan rupiah masuk jajaran elit di klasemen mata uang Asia. Apresiasi 0,11% membuat rupiah menjadi mata uang terbaik ketiga di Asia, hanya kalah dari peso Filipina dan yuan China.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 16: WIB:



(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Dari dalam negeri, sepertinya rupiah merasakan topangan dari Bank Indonesia (BI). Intervensi bank sentral terlihat di pasar Domestik Non-Deliverable Forwards (DNDF) yang cukup aktif jelang lapak ditutup.

Padahal saat-saat seperti sekarang biasanya rawan bagi rupiah. Jelang akhir bulan, kebutuhan valas korporasi sedang tinggi karena keperluan pembayaran utang, impor, dan sebagainya. Ini membuat rupiah cenderung tertekan jelang hingga akhir bulan. Namun karena 'sang pendekar' sudah turun gunung dan menjaga rupiah, tekanan itu bisa diringankan.

Sedangkan dari sisi eksternal, tersiar kabar baik bahwa AS dan China siap kembali ke meja perundingan untuk menyelesaikan perang dagang. Mengutip Reuters, Kementerian Perdagangan China mengungkapkan saat ini Beijing dan Washington sedang membahas pertemuan tatap muka dalam waktu dekat.

Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, menyatakan kedua pihak harus menciptakan suasana yang kondusif jika ingin meraih hasil positif dalam perundingan tersebut. China sendiri, katanya, terus berusaha menghindari eskalasi dan bersedia untuk menyelesaikan perselisihan secara tenang.

"Sejauh yang saya tahu, delegasi kedua negara terus melakukan komunikasi yang efektif. Kami berharap AS menunjukkan ketulusan dan aksi konkret," kata Gao.


Kabar ini membuat pasar semringah. Sebelumnya memang ada rencana dialog dagang AS-China di Washington pada awal September. Kemungkinan delegasi kedua negara sedang membicarakan pertemuan ini.

Investor, dan seluruh dunia, berharap AS dan China mampu menyepakati sesuatu yang positif. Hal yang paling ditunggu adalah bagaimana nasib pengenaan bea masuk baru pada 1 September, baik oleh AS maupun China.

Semoga dengan hubungan keduanya yang mulai kembali harmonis ada niat untuk menunda pemberlakuan bea masuk baru, bahkan kalau bisa dibatalkan saja. Penundaan, apalagi pembatalan, akan semakin menunjukkan komitmen AS dan China untuk mencapai damai dagang.


Harapan damai dagang AS-China kembali bersemi dan berhasil membuat pelaku pasar tidak lagi bersikap konservatif. Arus modal mulai masuk ke pasar keuangan negara berkembang, seperti Indonesia.


TIM RISET CNBC INDONESIA



(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular