Warren Buffett Timbun Kas Rp 1.732 T, Sinyal Pasar Mau Jatuh?

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
29 August 2019 15:39
Total kas Berkshire mencapai hingga US$ 122 miliar.
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Berkshire Hathaway Inc., perusahaan induk milik investor ternama di pasar saham dunia, Warren Buffett, membukukan total kas hingga US$ 122 miliar atau setara dengan Rp 1.732,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.200/US$) hingga akhir Juni 2019.

Tingginya likuiditas perusahaan berkode saham BRK di New York Stock Exchange (NYSE) ini patut menjadi 'peringatan' bagi pelaku pasar karena secara tidak langsung investasi di pasar saham dinilai terlalu mahal dan bisa juga menjadi indikasi kesulitan keuangan dalam waktu dekat.

Pasalnya jumlah kas yang luar biasa besar tersebut sejatinya dapat digunakan untuk meningkatkan porsi kepemilikan atas saham Apple, Amazon, Bank of America atau bisa juga dimanfaatkan mengakuisisi perusahaan sebagaimana yang dilakukan Buffet sebelumnya.


Akan tetapi, Buffet memilih untuk tidak menggunakannya. Situs resmi BRK mencatat, perusahaan ini membawahi sekitar 66 perusahaan di antaranya General Re, Duracell, Helzberg Diamonds, Benjamin Moore & Co, Berkshire Hathaway Automotive, dan Justin Brands.

Untuk diketahui, posisi kas BRK pada semester I-2019 setara dengan 60% dari total portofolio perusahaan dengan nilai mencapai US$ 208 miliar.

Bloomberg mencatat bahwa dalam 32 tahun terakhir, jumlah kas yang mendominasi portofolio BRK hanya tercatat pada tahun-tahun menjelang krisis, seperti krisis keuangan 2008, dikutip dari Market Insiders.

Lebih lanjut, dalam surat kepada pemegang saham baru-baru ini Buffet mengatakan dirinya lebih memilih menempatkan uang tunai dari BRK untuk mengakuisisi perusahaan dibandingkan untuk membeli saham karena nilainya sudah overvalued alias kemahalan.


Akan tetapi, bahkan nilai bisnis yang ditawarkan terbilang tinggi dengan prospek pertumbuhan yang ditawarkan.

"Kami berharap dapat menyalurkan kelebihan likuiditas (kas) kami ke bisnis yang dapat dimiliki secara permanen oleh Berkshire," ujar Buffett dilansir Market Insiders.

"Prospek langsung untuk itu, bagaimanapun, tidak terlalu baik. Harga sangat tinggi untuk bisnis yang memiliki prospek cukup pada jangka panjang," tambahnya.

Buffet mungkin hanya menunggu kesepakatan atau nilai yang layak, tetapi mencermati sejarah di masa lalu, penimbunan uang tersebut bisa menandakan aksi jual akan segera menimpa pasar keuangan dunia.

Hmm kita lihat saja nanti.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Buffet Timbun Kas Hingga Miliaran Dollar, Tanda Pasar Crash?Foto: Infografis/Daftar Orang Terkaya di Dunia 2019/Arie Pratama

 


(dwa/tas) Next Article Jelang RUPSLB, Ini Pesan Buffett untuk Para Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular