
Jadi Pindah, Ini Sederet Proyek WIKA di Ibu Kota RI yang Baru
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
28 August 2019 13:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyatakan kesiapannya mendukung rencana pemerintah memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur. WIKA akan ikut andil membangun sejumlah proyek infrastuktur dasar seperti jalan, jaringan listrik dan infrastuktur minyak bumi dan gas (migas).
Tumiyana, Direktur Utama Wijaya Karya menyatakan, mengingat masih terbatasnya alokasi anggaran pemindahan ibu kota, yakni hanya 19% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dibutuhkan sekitar Rp 466 triiun, nantinya Wijaya Karya akan menggandeng pihak swasta untuk menggarap proyek di Kalimantan Timur.
"Wika sudah mempersiapkan secara dini pemindahan ibu kota, baik dari bidang konstruksi maupun finansial," ungkap Tumiyana, dalam acara paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Dari sisi keuangan, Wijaya Karya, kata Tumiyana memiliki kapasitas yang cukup besar untuk melakukan ekspansi. Mengingat, pada tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 20 triliun yang secara gradual setiap tahun akan mengalami kenaikan. Hal ini juga terlihat dari rasio utang terhadap ekuitas yang masih berada di level aman, sehingga tidak akan membebani keuangan jika melakukan ekspansi di ibu kota baru.
"Sampai semester satu rasio debt to equity ratio (DER) masih 2,2 kali," kata Direktur Keuangan Wijaya Karya, Ade Wahyu.
Dijelaskan Tumiyana, WIKA saat ini memiiki kapasitas yang sangat baik dari segi industri, baik baja, beton, maupun aspal yang kemudian menyokong konstruksi dan infrastruktur sebagai bisnis utamanya.
WIKA hingga saat ini telah banyak membangun infrastruktur di Kalimantan Timur. Di antaranya PLTG 2x50/60 MW Tanjung Batu - Kutai, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan - Balikpapan dan Jalan Tol Balikpapan Samarinda sepanjang 99,04 km yang saat ini tengah memasuki tahap akhir penyelesaian. Selanjutnya, proyek Jalan tol Balikpapan-Samarinda adalah jalan bebas hambatan pertama di Pulau Kalimantan yang dibangun sejak November 2016.
Tumiyana, Direktur Utama Wijaya Karya menyatakan, mengingat masih terbatasnya alokasi anggaran pemindahan ibu kota, yakni hanya 19% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dibutuhkan sekitar Rp 466 triiun, nantinya Wijaya Karya akan menggandeng pihak swasta untuk menggarap proyek di Kalimantan Timur.
"Wika sudah mempersiapkan secara dini pemindahan ibu kota, baik dari bidang konstruksi maupun finansial," ungkap Tumiyana, dalam acara paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
"Sampai semester satu rasio debt to equity ratio (DER) masih 2,2 kali," kata Direktur Keuangan Wijaya Karya, Ade Wahyu.
Dijelaskan Tumiyana, WIKA saat ini memiiki kapasitas yang sangat baik dari segi industri, baik baja, beton, maupun aspal yang kemudian menyokong konstruksi dan infrastruktur sebagai bisnis utamanya.
WIKA hingga saat ini telah banyak membangun infrastruktur di Kalimantan Timur. Di antaranya PLTG 2x50/60 MW Tanjung Batu - Kutai, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan - Balikpapan dan Jalan Tol Balikpapan Samarinda sepanjang 99,04 km yang saat ini tengah memasuki tahap akhir penyelesaian. Selanjutnya, proyek Jalan tol Balikpapan-Samarinda adalah jalan bebas hambatan pertama di Pulau Kalimantan yang dibangun sejak November 2016.
Next Page
Capex & IPO Anak Usaha
Pages
Most Popular