Hati-hati! Sedikit Lagi IHSG ke Zona Merah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 August 2019 12:48
Hati-hati! Sedikit Lagi IHSG ke Zona Merah
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan hari ini dengan apresiasi sebesar 0,18% ke level 6.289,65, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak di zona hijau hingga tengah hari. Namun, perlahan tapi pasti IHSG bergerak menuju ke zona merah. Per akhir sesi satu, penguatan IHSG hanya tersisa 0,04% ke level 6.280,93.

Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendongkrak kinerja IHSG di antaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+0,46%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+0,37%), PT AKR Corporindo Tbk/AKRA (+4,17%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (+0,36%), dan PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (+0,62%).

Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang ditransaksikan menguat. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei naik 0,19%, indeks Hang Seng menguat 0,05%, indeks Straits Times terapresiasi 0,03%, dan indeks Kospi bertambah 0,65%. Sementara itu, indeks Shanghai jatuh 0,33%.

Rilis data ekonomi AS yang menggembirakan menjadi faktor utama yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Kemarin (27/8/2019), angka indeks keyakinan konsumen AS periode Agustus 2019 diumumkan di level 135,1 oleh The Conference Board, jauh mengalahkan ekspektasi yang sebesar 129,3, seperti dilansir dari Forex Factory.

Tingginya angka IKK menunjukkan bahwa masyarakat AS memandang dengan sangat positif perekonomian di sana, serta mengindikasikan bahwa mereka akan mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk aktivitas konsumsi.

Mengingat lebih dari 50% perekonomian AS dibentuk oleh konsumsi rumah tangga, tentu tingginya indeks keyakinan konsumen menjadi kabar baik bagi perekonomian Negeri Paman Sam, sekaligus perekonomian dunia.

Di sisi lain, aksi beli yang dilakukan oleh pelaku pasar dibatasi oleh sikap China yang mulai berang dengan klaim sepihak dari Presiden AS Donald Trump. Bahkan, hal tersebut sampai membuat indeks Shanghai menghuni zona merah.

Berbicara di hadapan reporter di sela-sela pertemuan dengan para pimpinan negara-negara Group of Seven (G-7) di Prancis, Trump menyebut bahwa kedua negara akan mulai berbincang dengan sangat serius.

"China menelepon delegasi tingkat tinggi kami di bidang perdagangan tadi malam dan mengatakan 'mari kembali ke meja perundingan' sehingga kami akan melakukannya dan saya rasa mereka ingin melakukan sesuatu. Mereka telah sangat tersakiti namun mereka sadar bahwa inilah langkah yang tepat untuk dilakukan dan saya memiliki rasa hormat yang besar untuk itu. Ini adalah perkembangan yang sangat positif untuk dunia," kata Trump, dilansir dari CNBC International.

Namun kemudian, pihak China membantah bahwa pembicaraan via sambungan telepon itu dilakukan. Kemarin malam waktu setempat, China kembali buka suara. China kembali menegaskan bahwa perbincangan melalui sambungan telepon yang dibangga-banggakan oleh Trump tersebut tidak pernah terjadi.

"Saya belum mendengar kejadian terkait dua sambungan telepon yang disebut oleh pihak AS pada akhir pekan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang, dilansir dari CNBC International.

China kemudian mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan AS yang kembali menetapkan bea masuk yang lebih tinggi bagi importasi produk asal China. Menurut Beijing, langkah AS tersebut sama sekali tak konstruktif.

"Sangat disayangkan bahwa AS telah lebih lanjut menaikkan bea masuk bagi produk ekspor China ke AS. Tekanan yang ekstrim ini benar-benar berbahaya bagi kedua belah pihak dan sama sekali tidak konstruktif," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang, dilansir dari CNBC International.
Investor asing yang kian gencar melakukan aksi jual membuat IHSG kini begitu dekat dengan zona merah. Per akhir sesi satu, IHSG membukukan jual bersih senilai Rp 66,9 miliar di pasar reguler. Padahal pada awal-awal perdagangan, jual bersih yang dibukukan investor asing hanyalah senilai Rp 16 miliar.

Pelemahan rupiah menjadi faktor yang memantik aksi jual oleh investor asing di pasar saham tanah air. Hingga siang hari, rupiah melemah 0,07% di pasar spot ke level Rp 14.260/dolar AS. Jika pelemahan rupiah bertahan hingga akhir perdagangan, maka akan menandai depresiasi selama tiga hari beruntun.

Untuk diketahui, ketika rupiah melemah investor asing berpotensi menanggung yang namanya kerugian kurs sehingga aksi jual menjadi opsi yang sangat mungkin untuk mereka ambil.

Potensi eskalasi perang dagang AS-China membuat pelaku pasar melepas rupiah dan mengalihkannya ke dolar AS selaku safe haven.

Saham-saham yang banyak dilego investor asing hingga tengah hari di antaranya: PT Media Nusantara Citra Tbk/MNCN (Rp 18,3 miliar), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (Rp 17,7 miliar), PT Perusahaan Gas Negara (Rp 15,4 miliar), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (Rp 14,6 miliar), dan PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 4,9 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular