Analisis

Emas ke US$ 2.000/Oz? Masih Jauh! Ini Potensi Naik Hari Ini

Putu Agus Pransuamitra & Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
27 August 2019 14:05
Emas ke US$ 2.000/Oz? Masih Jauh! Ini Potensi Naik Hari Ini
Foto: Bazzar emas di kantor pusat pegadaian, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (28/6/2019). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah menembus ke atas level US$ 1.550 pada Senin kemarin, penguatan harga emas dunia di pasar spot terus terpangkas. Pada hari ini, Selasa (27/8/19), tanda-tanda emas bakal menguat mulai muncul, meski masih belum kuat.

Pelaku pasar saat ini masih menanti kejelasan akan perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Setelah hubungan AS-China memanas sepanjang akhir pekan lalu, pada Senin kemarin baik AS maupun China berusaha mendinginkan suasana.

Presiden AS, Donald Trump, Senin kemarin mengatakan China menginginkan perundingan dimulai lagi dan kedua negara akan memulai pembicaraan dengan serius.

"China menghubungi para negosiator dagang kita tadi malam dan mengatakan "mari kembali berunding", jadi kita akan kembali bernegosiasi dan saya pikir mereka akan melakukan sesuatu. (Ekonomi) mereka telah terpukul hebat tapi mereka paham ini perundingan ini hal yang benar untuk dilakukan dan saya memberikan rasa hormat untuk itu" kata Trump sebagaimana dilansir CNBC International.


Sementara itu di hari yang sama, Wakil Perdana Menteri China, Liu He, mengatakan China bersedia menyelesaikan sengketa perdagangan melalui negosiasi yang "tenang" dan menolak segala peningkatan ketegangan dagang.

Sejak perang dagang kedua negara dimulai tahun lalu, perundingan sudah beberapa kali dilakukan. Perundingan tersebut dibumbui dengan komentar-komentar manis kedua belah pihak yang memicu optimisme akan adanya kesepakatan dagang. Namun pada akhirnya tetap saja berakhir pahit, damai dagang tidak tercapai, malah keduanya negara saling balas mengenakan tarif impor baru.

Sejarah perundingan tersebut membuat pelaku pasar skeptis akan adanya damai dagang AS-China, tetapi setidaknya situasi tidak panas lagi melihat komentar Trump dan Liu. Hal ini menyebabkan harga emas belum lagi bergerak naik, dan untuk turun juga masih kurang momentum.

Meski demikian, outlook untuk emas dalam jangka menengah dan panjang lebih positif dari sebelumnya. Hal ini terjadi akibat kedua negara sudah sama-sama menaikkan tarif, jika damai dagang tak kunjung terjadi, perekonomian global terancam lebih melambat, hingga terjadi resesi. Saat kondisi tersebut terjadi emas tentunya akan menjadi incaran pelaku pasar.


Jika resesi sampai terjadi di AS, emas bahkan diprediksi akan melewati US$ 2.000/troy ons oleh kepala strategi ekuitas bank Standar Chartered, sebagaimana dilansir CNBC International.

Namun, kenaikan ke US$ 2.000 tentunya masih jauh, untuk hari ini berikut peluang pergerakan emas.

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)


Emas ke US$ 2.000/Oz? Masih Jauh! Ini Potensi Naik Hari IniGrafik: Emas (XAU/USD) Harian 
Sumber: investing.com

Pada grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih bergerak di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), MA 21 hari (garis merah), dan atas MA 125 hari (garis hijau). 

Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) di wilayah positif dan bergerak naik, histogram kembali mendekati wilayah positif, memberikan gambaran emas mulai mendapat momentum penguatan kembali. 

Emas ke US$ 2.000/Oz? Masih Jauh! Ini Potensi Naik Hari IniGrafik: Emas (XAU/USD) 1 Jam
Sumber: investing.com

Pada time frame 1 jam, emas bergerak di atas MA 8, MA 21, dan MA 125. Indikator stochastic bergerak naik dan masuk ke wilayah jenuh beli (overbought).  Emas telah menembus resisten US$ 1.530/tory ons, kenaikan lebih lanjut akan membawa harga ke area US$ 1.535/troy ons. Hanya penembusan di atas area tersebut yang dapat membuka peluang naik lebih jauh ke area US$ 1.539, hingga US$ 1.544.troy ons.

Sementara selama tertahan di bawah US$ 1.535, emas berpeluang terkoreksi turun kembali ke area US$ 1.530 sampai US$ 1.526/troy ons melihat indikator stochastic yang oversold.

Penembusan ke bawah US$ 1.526 akan berpeluang besar membawa harga turun ke atea US$ 1.522 sampai US$ 1.519/troy ons. Support selanjutnya jika US$ 1.519 berhasil ditembus adalah area US$ 1.514.

TIM RISET CNBC INDONESIA 
(pap/pap) Next Article Emas Dunia Bangkit & Rupiah KO, Emas Antam Bisa Naik Besok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular