
Gudang Garam Bangun Bandara, Begini Update Terkini
Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 August 2019 12:59

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menyebutkan akan menambah lini bisnis baru di bidang infrastruktur, seiring dengan rencana perusahaan untuk membangun bandara beserta infrastruktur pendukungnya.
Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta mengatakan meski bakal ada penambahan lini bisnis baru ini, namun perusahaan menyebutkan tak belum mematok keuntungan dari usaha baru tersebut. Lantaran kontribusi untuk keuangan perusahaan diprediksi tidak signifikan.
"Bandara dan infrastruktur yang lain kami pastikan kami tidak memiliki tujuan diversifikasi ke infrastruktur komersial. Proyek yang kami masuki itu tanggungjawab kami mengembangkan negara secara nasional dan regional. Apa lini bisnis baru ada kemungkinan tapi kami tidak kejar keuntungan," kata Istata di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (27/8/2019).
Dia menyebutkan, hingga saat ini pembangunan bandara di Kediri ini lengkap dengan infrastruktur pendukungnya masih dalam tahap pengkajian oleh konsultan. Bahkan perusahaan masih belum bisa menyampaikan guideline mengenai proses pembangunan hingga jumlah dana investasi yang akan digelontorkan untuk pembangunan ini.
Namun demikian, menurut Istata seluruh dananya akan ditanggung dengan kas internal perusahaan saja, sehingga tidak ada rencana untuk melakukan penggalangan dana.
"Berapa lamanya yang pasti a view years, tidak akan kurang dari dua tahun setidaknya tiga tahun. Budget-nya masih diitung terus karena harga berubah dan kesulitan konstruksiyna belum mengerti, masih dihitung konsultan," kata dia.
Sebelumnya, pihak perusahaan menyebutkan setidaknya dana yang dibutuhkan untuk pembangunan bandara ini akan menelan dana sampai dengan Rp 10 triliun.
GGRM Balap Penjualan Rokok HMSP
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Pabriknya Kebakaran, Siapa Pemilik Gudang Garam (GGRM)?
Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta mengatakan meski bakal ada penambahan lini bisnis baru ini, namun perusahaan menyebutkan tak belum mematok keuntungan dari usaha baru tersebut. Lantaran kontribusi untuk keuangan perusahaan diprediksi tidak signifikan.
"Bandara dan infrastruktur yang lain kami pastikan kami tidak memiliki tujuan diversifikasi ke infrastruktur komersial. Proyek yang kami masuki itu tanggungjawab kami mengembangkan negara secara nasional dan regional. Apa lini bisnis baru ada kemungkinan tapi kami tidak kejar keuntungan," kata Istata di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (27/8/2019).
Dia menyebutkan, hingga saat ini pembangunan bandara di Kediri ini lengkap dengan infrastruktur pendukungnya masih dalam tahap pengkajian oleh konsultan. Bahkan perusahaan masih belum bisa menyampaikan guideline mengenai proses pembangunan hingga jumlah dana investasi yang akan digelontorkan untuk pembangunan ini.
"Berapa lamanya yang pasti a view years, tidak akan kurang dari dua tahun setidaknya tiga tahun. Budget-nya masih diitung terus karena harga berubah dan kesulitan konstruksiyna belum mengerti, masih dihitung konsultan," kata dia.
Sebelumnya, pihak perusahaan menyebutkan setidaknya dana yang dibutuhkan untuk pembangunan bandara ini akan menelan dana sampai dengan Rp 10 triliun.
GGRM Balap Penjualan Rokok HMSP
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Pabriknya Kebakaran, Siapa Pemilik Gudang Garam (GGRM)?
Most Popular