Sah! Antam Batal Akuisisi 26% Saham Nusa Halmahera

Monica Wareza, CNBC Indonesia
21 August 2019 17:06
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menyatakan sudah tak lagi tertarik untuk mengambil bagian dari rencana divestasi 26% saham NHM.
Foto: Tambang emas bawah tanah Pongkor, Jawa Barat, milik Antam (Doc.Antam)
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menyatakan sudah tak lagi tertarik untuk mengambil bagian dari rencana divestasi 26% saham PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) milik perusahaan tambang asal Australia, Newcrest Mining Limited (Newcrest).

Alasannya, Antam menilai cadangan emas di tambang tersebut sudah terbatas.
Antam sebetulnya sudah memiliki 25% saham NHM dan punya hak penawaran terlebih dahulu atas saham yang dijual alias rights of first refusal.

Direktur Utama Aneka Tambang Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan cadangan emas di NHM diperkirakan tinggal 300.000 troy ounce sehingga akuisisi ini dinilai tak cocok dengan segi ekonomisnya.


"Mungkin enggak [ikut] karena cadangannya tinggal 2-3 tahun lagi sudah habis. Menurut kita tinggal 300.000 troy ounce ya artinya kalau akuisisi dengan nilai yang ini ya bisa akuisisi rugi nanti ya, menurut kajian kami enggak masuk," kata Arie usai paparan pubik di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Newcrest wajib mendivestasikan saham milik mereka sebesar 51% kepada pihak nasional dalam jangka waktu 2 tahun setelah penandatangan kontrak, atau pada 2020.

Mereka sudah melepas 25% kepada Antam, dua kali yakni 17,5% dan 7,5% sehingga tersisa 26% lagi di mana Antam sebetulnya punya hak eksklusif untuk menyerap lebih dahulu.


Direktur Keuangan Antam, Dimas Wikan Pramudhito dalam kesempatan sebelumnya mengatakan divestasi saham milik Newcrast tersebut sebelumnya menjadi kewajiban mengingat NHM memiliki izin Kontrak Karya sehingga perlakuannya pun sama dengan divestasi yang diwajibkan bagi Freeport Indonesia dan Newmont.

"Treatment-nya sama dengan pemegang Kontrak Karya, sehingga ada tahapan divestasinya. Yang pertama sudah diserap oleh Antam sebesar 7,5% sehingga porsi kami sekarang bertambah menjadi 25%," kata Dimas kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/5/2019).


Harga emas terus cetak rekor tertinggi.

[Gambas:Video CNBC]

(tas) Next Article Kabar Divestasi Newcrest, Saham Antam Mulai Menanjak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular