LIVE! Minat Sekuritisasi & Bunga KPR yang Ogah Turun

CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
20 August 2019 10:36
Salah satu alasan mengapa suku bunga KPR masih tinggi ialah karena terjadi ketidaksesuaian atau mismatch pendanaan perbankan.
Foto: Ananta Wiyogo, Direktur utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu alasan mengapa suku bunga KPR masih tinggi ialah karena terjadi ketidaksesuaian atau mismatch antara sumber pendanaan perbankan yang jangka pendek dan pembiayaan KPR yang jangka panjang.

Sebab itu, lahirlah instrumen sekuritisasi yang bertujuan untuk memberikan opsi bagi perbankan untuk menerbitkan produk sekuritisasi berbasis piutang KPR yang dimiliki perbankan. Sejak tahun 2009 terbit pertama kali produk EBA Danareksa Sarana Multigriya Finansial I yang cukup menyita perhatian.

Bagaimana perkembangan produk sekuritisasi dan EBA? Sudahkah mampu mendorong penurunan suku bunga dan pertumbuhan sektor properti? Bagaimana pula dengan pembiayaan KPR saat ini?

Simak perbincangan bersama Ananta Wiyogo, Direktur utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) di Profit, CNBC Indonesia.


(tas) Next Article 2020, SMF Targetkan Pembiayaan KPR Subsidi Rp 3,7 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular