
Mantap! Racikan RAPBN Jokowi-Sri Mulyani Bawa IHSG Menghijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 August 2019 16:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan pertama di pekan ini dengan penguatan sebesar 0,11% ke level 6.264,38, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bertahan di zona hijau seiring dengan berjalannya waktu. Hanya sesaat IHSG tergelincir ke zona merah, yakni pada tengah hari. Per akhir sesi dua, indeks saham acuan di Indonesia tersebut menguat 0,16% ke level 6.296,72.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong IHSG menguat di antaranya: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0,92%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+1,4%), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (+3,64%), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (+2,71%), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (+2,38%).
Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang kompak melaju di zona hijau: indeks Nikkei menguat 0,71%, indeks Shanghai melesat 2,1%, indeks hang Seng melejit 2,17%, indeks Straits Times terapresiasi 0,41%, dan indeks Kospi bertambah 0,66%.
Asa damai dagang AS-China sukses memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Dalam sebuah cuitan yang diposting pada hari Minggu (19/8/2019) waktu setempat, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa negosiasi yang sudah digelar dengan pihak China terkait masalah perdagangan berlangsung dengan baik dan pembicaraan terus dilakukan.
Pernyataan dari Trump tersebut mengonfirmasi pernyataan dari Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow bahwa perbincangan via telepon yang dilakukan delegasi kedua negara baru-baru ini berlangsung dengan positif, serta membuka pintu lebih lebar bagi kedua negara untuk segera meneken kesepakatan dagang.
Kudlow menambahkan bahwa perbincangan via telepon lebih lanjut dengan China direncanakan dalam tujuh hingga sepuluh hari ke depan. Jika perbincangan tersebut berlangsung dengan positif, Kudlow menyebut bahwa delegasi China akan menyambangi AS untuk menggelar dialog dagang secara tatap muka.
"Jika perbincangan (via telepon) antar para delegasi itu berlangsung dengan baik, dan kita harapkan itu yang terjadi, dan jika kita bisa menyetujui pembaruan negosiasi dagang yang substantif, maka kami berencana mengundang China ke AS dan bertemu dengan delegasi kami untuk melanjutkan negosiasi dan perundingan," kata Kudlow, dilansir dari Bloomberg.
Kala dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia bisa mengakhiri perang dagang antar keduanya, tentu perekonomian global bisa dipacu untuk melaju di level yang relatif tinggi.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong IHSG menguat di antaranya: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0,92%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+1,4%), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (+3,64%), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (+2,71%), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (+2,38%).
Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang kompak melaju di zona hijau: indeks Nikkei menguat 0,71%, indeks Shanghai melesat 2,1%, indeks hang Seng melejit 2,17%, indeks Straits Times terapresiasi 0,41%, dan indeks Kospi bertambah 0,66%.
Pernyataan dari Trump tersebut mengonfirmasi pernyataan dari Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow bahwa perbincangan via telepon yang dilakukan delegasi kedua negara baru-baru ini berlangsung dengan positif, serta membuka pintu lebih lebar bagi kedua negara untuk segera meneken kesepakatan dagang.
Kudlow menambahkan bahwa perbincangan via telepon lebih lanjut dengan China direncanakan dalam tujuh hingga sepuluh hari ke depan. Jika perbincangan tersebut berlangsung dengan positif, Kudlow menyebut bahwa delegasi China akan menyambangi AS untuk menggelar dialog dagang secara tatap muka.
"Jika perbincangan (via telepon) antar para delegasi itu berlangsung dengan baik, dan kita harapkan itu yang terjadi, dan jika kita bisa menyetujui pembaruan negosiasi dagang yang substantif, maka kami berencana mengundang China ke AS dan bertemu dengan delegasi kami untuk melanjutkan negosiasi dan perundingan," kata Kudlow, dilansir dari Bloomberg.
Kala dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia bisa mengakhiri perang dagang antar keduanya, tentu perekonomian global bisa dipacu untuk melaju di level yang relatif tinggi.
Next Page
RAPBN 2020 Suntikkan Optimisme
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular