Tembus Rp 16,16 T, Ini Faktor Pendorong Laba BRI Semester I

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
14 August 2019 11:56
BRI kembali membukukan capaian laba yang fantastis pada paruh pertama tahun ini.
Foto: Pemaparan Kinerja BRI (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank pelat merah Tanah Air dengan jumlah aset terbesar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kembali membukukan capaian laba yang fantastis pada paruh pertama tahun ini.

BBRI membukukan kenaikan laba bersih untuk entitas induk sebesar 8,56% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 16,16 triliun, di mana pada paruh pertama tahun lalu perusahaan hanya mengantongi keuntungan Rp 14,89 triliun.

Rilis kinerja keuangan tersebut langsung disambut hangat oleh para investor dan langsung melakukan aksi beli pada emiten BBRI.

Pada pukul 10:18 WIB harga saham perusahaan menguat 1,17% ke level Rp 4.330/unit saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 103,9 juta yang menjadikannya saham yang paling aktif diperdagangkan hari ini Rabu (14/8/2019).


Lebih lanjut, pertumbuhan positif pada pos laba bersih BBRI didorong oleh peningkatan total pendapatan bunga (rupiah dan valas) sebesar 11,89% YoY menjadi Rp 60,03 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 53,65 triliun.

Setelah ditelusuri lebih dalam, pendapatan bunga pada kuartal sebelumnya tercatat lebih besar dibandingkan dengan perolehan kuartal I-2019 atau tumbuh 9,06% secara kuartalan.

Pada kuartal II-2019, BBRI tercatat memperoleh pendapatan bunga sebesar Rp 31,31 triliun, sedangkan pada kuartal I-2019 pos yang sama tercatat hanya sebesar Rp 28,71 triliun.

Namun bank yang dipimpin oleh Suprajarto sebagai Direktur Utama ini juga mencatatkan peningkatan beban bunga sebesar 30,53% dari Rp 15,39 triliun menjadi Rp 20,1 triliun. Peningkatan beban bunga didominasi pada valuta asing dibandingkan dengan rupiah.

Selain itu, pos pendapatan operasional lainnya yang turut mendongkrak kinerja bottom line (laba bersih) perusahaan adalah pendapatan dari komisi (atau provisi atau fee administrasi) yang naik 12,04% secara tahunan menjadi Rp 6,22 triliun.

Di lain pihak dari sisi posisi arus kas, total kas dan setara kas perusahaan hingga akhir Juni 2019 tercatat tumbuh 8,3% YoY menjadi Rp 166,63 triliun. Dengan demikian, dibandingkan tahun lalu, BBRI memiliki ruang gerak yang lebih besar untuk melakukan kegiatan investasi.



Sementara itu, pada semester I-2019 total aset perusahaan tercatat sebesar Rp 1.288,2 triliun, dimana total liabilitas mencapai Rp 1.097,35 triliun dan total ekuitas senilai Rp 188,5 triliun.

Lebih lanjut, dengan jumlah penyaluran kredit yang cukup besar, yakni mencapai RP 888,32 triliun atau meningkat 11,84% YoY,perusahaan mampu menjaga rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) kotor di level yang sama seperti tahun lalu.

Sepanjang semester I-2019, NPL kotor BBRI tercatat sebesar 2,33%, di mana ini merupakan capaian yang sama di semester I-2018.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa) Next Article Bisnis UKM & Tingkat Suku Bunga Topang Kinerja BRI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular