Rini Mau Rombak Direksi, Bank BUMN Tetep Untung kok!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 August 2019 18:08
CORE Indonesia menilai rencana perombakan manajemen perusahaan BUMN tidak akan mempengaruhi kinerja.
Foto: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Center of Reform on Economics atau CORE Indonesia menilai rencana perombakan manajemen perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak akan mempengaruhi kinerja perbankan BUMN saat ini. Sebab, siapapun direksi yang memimpin perusahaan tersebut, tetap akan mengantongi pertumbuhan setiap tahunnya.

Direktur Riset CORE Piter Abdullah Redjalam mengatakan bank BUMN yang akan dilakukan pergantian manajemen itu mayoritas merupakan kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV.

Dengan demikian bank-bank pelat merah itu masih mencatatkan kinerja positif di tengah terjadinya perlambatan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang stagnan.


Kinerja positif ini dinilai bukan diberikan oleh 'siapa' yang memimpin bank tersebut, namun sistem yang berlaku saat ini justru dinilai memberikan dampak positif untuk pertumbuhan bisnis dari bank-bank BUMN.

"Jadi kalau disimpulkan dengan sistem yang ada bank-bank BUKU IV bank BUMN sudah diuntungkan oleh sistem. Jadi tidak usah susah-susah jadi pengelola, tidak harus pinter banget," kata Piter di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Dia menilai, hal ini lantaran di bank-bank besar saat ini sudah didukung dengan sistem internal yang sudah terbangun. Belum lagi dengan cost of fund (beban bunga) bank saat ini yang dinilai sudah sangat menguntungkan bagi kinerja perbankan.

"Jadi kalau diganti lima-limanya [BUMN] tidak apa-apa, ganti enggak ganti akan naik keuntungannya, tidak pengaruh. Tidak bergantung kepada orang. Cukup wakil dan kepala divisi itu akan tetap jalan karena sistem dukung semuanya. Bank BUMN tidak bergantung ke sosok yang baik, di moneter keuangan yang support mereka. Kalau untung ya mereka memang untung," lanjutnya.

Sebanyak empat BUMN (tiga di antaranya bank BUKU IV dengan modal inti di atas Rp 30 triliun), dan satu perusahaan gas yang masuk di bawah kendali PT Pertamina (Persero) yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Keempat bank itu yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk/(BMRI) yang akan menggelar RUPSLB pada 28 Agustus di Menara Mandiri dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk/BBTN pada 28 Agustus di Gedung Menara BTN.

Sehari berikutnya giliran PGAS yang menggelar RUPSLB pada 30 Agustus di Four Seasons Hotel, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk/BBNI pada 30 Agustus di Menara BNI.

Terakhir, ada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk/BBRI yang akan menyelenggarakan RUPSLB pada 2 September dengan lokasi di kantor pusat BRI.

Pelaksanaan RUPSLB ini berseberangan dengan ultimatum dari Jokowi yang melarang seluruh menteri Kabinet Kerja mengeluarkan kebijakan strategis termasuk merombak jajarannya, termasuk direksi perusahaan pelat merah.
Ini kata Moeldoko soal langkah Rini 'langgar' perintah Jokowi.


(tas/tas) Next Article Andai Rini Ngotot Rombak Direksi BUMN, Ini Dampaknya!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular