Hong Kong Masih Bergejolak! Bursa Saham Asia Rontok

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 August 2019 17:32
Seluruh bursa saham utama kawasan Asia kompak mengakhiri perdagangan hari ini di zona merah.
Foto: Penumpang mengantri di konter check-in ketika bandara dibuka kembali sehari setelah penerbangan dihentikan karena protes, di Bandara Internasional Hong Kong, Cina 13 Agustus 2019. REUTERS / Issei Kato
Jakarta, CNBC Indonesia - Seluruh bursa saham utama kawasan Asia kompak mengakhiri perdagangan hari ini, Selasa (13/8/2019) di zona merah: indeks Nikkei ambruk 1,11%, indeks Shanghai jatuh 0,63%, indeks Hang Seng anjlok 2,1%, indeks Straits Times terkoreksi 0,7%, dan indeks Kospi terpangkas 0,85%.

Situasi di Hong Kong yang masih mencekam sukses memantik aksi jual di bursa saham Benua Kuning.

Senin kemarin (12/8/2019), Bandara Internasional Hong Kong dipaksa untuk membatalkan seluruh penerbangan mulai dari sore hari lantaran banyaknya massa yang menyemut untuk melakukan aksi protes di sana. Hal tersebut menandai gangguan terbesar bagi perekonomian Hong Kong pasca demonstrasi dimulai pada awal bulan Juni.


"Operasional bandara di Bandara Internasional Hong Kong telah terganggu secara serius sebagai hasil dari demonstrasi pada hari ini," tulis otoritas bandara Hong Kong dalam pernyataan resminya, dilansir dari Bloomberg.

"Selain penerbangan keberangkatan yang sudah menyelesaikan proses check-in dan penerbangan kedatangan yang sudah bertolak menuju Hong Kong, semua penerbangan di sisa hari ini telah dibatalkan."

Melansir Bloomberg, The Civil Human Rights Front selaku kelompok yang telah mengorganisir beberapa aksi demonstrasi besar-besaran di Hong Kong mengatakan bahwa pihaknya akan kembali menggelar aksi demonstrasi pada hari Minggu (18/8/2019).

Kini, muncul kekhawatiran yang sangat besar bahwa China akan mengintervensi kekacauan yang terjadi di Hong Kong.

Melalui media sosial Weibo, Pimpinan Redaksi Global Times Hu Xijin mengatakan bahwa menurutnya Beijing akan melakukan intervensi jika kondisi di Hong Kong tak juga membaik. Untuk diketahui, Global Times merupakan media yang dimiliki dan dijalankan oleh Partai Komunis.

Sebelumnya, Global Times memberitakan bahwa aparat kepolisian China telah berkumpul di wilayah perbatasan.

Hong Kong Masih Bergejolak! Bursa Saham Asia RontokFoto: Demo Hong Kong (REUTERS/Tyrone Siu)

Untuk diketahui, aksi demonstrasi yang sudah berlangsung lebih dari dua bulan tersebut pada awalnya dipicu oleh diperkenalkannya sebuah rancangan undang-undang (RUU) terkait ekstradisi oleh Carrie Lam, Pemimpin Eksekutif Hong Kong.

Pada intinya, jika disahkan, RUU ini akan memberi kuasa kepada Hong Kong untuk menahan orang yang sedang berada di sana (baik itu warga negara maupun bukan) untuk kemudian dikirim dan diadili di China.

RUU ini tentu dipandang sebagai masalah besar oleh masyarakat Hong Kong, beserta juga kalangan internasional. Pasalnya, kebebasan berpendapat yang selama ini menjadi salah satu pembeda utama antara China dan Hong Kong bisa musnah karenanya.

Simpelnya, bisa saja orang di Hong Kong (baik itu warga negara maupun bukan) ditangkap dan kemudian dikirim ke China untuk diadili hanya karena postingan di sosial media yang dianggap merendahkan pemerintah China.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/tas) Next Article Hong Kong Membara, Bursa Saham Asia Ditinggal Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular