
Analisis Teknikal
Global Belum Kondusif, IHSG Diprediksi Terus Melaju Kencang!
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
12 August 2019 09:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebesar 0,91% pada level 6.282 di akhir perdagangan Jumat (9/8/2019(. Setelah sempat tertekan di awal pekan, IHSG akhirnya mampu bangkit dengan penguatan selama 3 hari perdagangan berturut-turut.
Pada pembukaan perdagangan Senin ini (12/08/2019), IHSG terlihat menguat sebesar 0,38% dengan kembali bergerak di atas level 6.300.
Adapun dari bursa Wall Street di AS, tiga indeks utama sepanjang pekan lalu melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup minus 90,75 poin atau 0,3% di level 26.287,44. Indeks S&P 500 juga turun 0,7% menjadi 2.918,65, sedangkan Indeks Nasdaq Composite amblas 1% menjadi 7.959,14.
Perang dagang AS-China masih menjadi sentimen utama di bursa saham New York. Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington terus berkomunikasi dengan Beijing. Namun kesepakatan dagang sepertinya tidak bisa terjadi dalam waktu dekat.
Menurut Trump, China masih berhasrat untuk mencapai kesepakatan damai dagang. Namun Trump terlihat ragu dengan menggunakan kata "mungkin".
"Mungkin, tetapi kita lihat nanti. Perundingan masih terjadwal," ujar Trump akhir pekan lalu, seperti dilansir Reuters.
Trump juga menyinggung soal nasib Huawei, perusahaan telekomunikasi asal China yang beberapa waktu lalu masuk daftar hitam. "AS tidak akan berbisnis dengan Huawei. Namun itu bisa berubah jika ada kesepakatan dagang AS-China," katanya.
Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali menguat hingga perdagangan sore nanti, meneruskan tren yang terjadi pada perdagangan Jumat lalu. Adapun rentang perdagangannya diperkirakan pada level 6.225 hingga 6.325.
Secara teknikal IHSG menunjukkan tanda-tanda penguatan seiring karena posisinya masih bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5).
Terbentuknya pola lilin hitam pendek (short black candle) pada grafik candlestick akhir pekan lalu belum memberikan gambaran akan arah perubahan tren kenaikan IHSG.
Secara momentum, IHSG bergerak pada posisi netral menurut indikator teknikal stochastic slow dan Relative Strength Index (RSI) dengan kecenderungan menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Ini Momen Nahas Kala IHSG Jatuh dalam 10 Tahun Terakhir
Pada pembukaan perdagangan Senin ini (12/08/2019), IHSG terlihat menguat sebesar 0,38% dengan kembali bergerak di atas level 6.300.
Adapun dari bursa Wall Street di AS, tiga indeks utama sepanjang pekan lalu melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup minus 90,75 poin atau 0,3% di level 26.287,44. Indeks S&P 500 juga turun 0,7% menjadi 2.918,65, sedangkan Indeks Nasdaq Composite amblas 1% menjadi 7.959,14.
Menurut Trump, China masih berhasrat untuk mencapai kesepakatan damai dagang. Namun Trump terlihat ragu dengan menggunakan kata "mungkin".
"Mungkin, tetapi kita lihat nanti. Perundingan masih terjadwal," ujar Trump akhir pekan lalu, seperti dilansir Reuters.
Trump juga menyinggung soal nasib Huawei, perusahaan telekomunikasi asal China yang beberapa waktu lalu masuk daftar hitam. "AS tidak akan berbisnis dengan Huawei. Namun itu bisa berubah jika ada kesepakatan dagang AS-China," katanya.
Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali menguat hingga perdagangan sore nanti, meneruskan tren yang terjadi pada perdagangan Jumat lalu. Adapun rentang perdagangannya diperkirakan pada level 6.225 hingga 6.325.
Secara teknikal IHSG menunjukkan tanda-tanda penguatan seiring karena posisinya masih bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5).
Terbentuknya pola lilin hitam pendek (short black candle) pada grafik candlestick akhir pekan lalu belum memberikan gambaran akan arah perubahan tren kenaikan IHSG.
![]() |
Secara momentum, IHSG bergerak pada posisi netral menurut indikator teknikal stochastic slow dan Relative Strength Index (RSI) dengan kecenderungan menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Ini Momen Nahas Kala IHSG Jatuh dalam 10 Tahun Terakhir
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular