Neraca China Lampaui Ekspektasi, Wall Street Bakal Happy

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
08 August 2019 19:46
Kontrak futures Dow Jones dan S&P 500 menguat tipis masing-masing 1,93 poin dan 2,52 poin. Sementara kontrak futures Nasdaq naik 21,6 poin.
Foto: REUTERS/Andrew Kelly
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan pre-market, indeks utama Wall Street kembali menguat setelah rilis data ekonomi terbaru China jauh di atas ekspektasi pasar.

Pada pukul 18:35 WIB, kontrak futures Dow Jones dan S&P 500 menguat tipis masing-masing 1,93 poin dan 2,52 poin. Sementara kontrak futures Nasdaq naik 21,6 poin.

Data penjualan ritel Negeri Tiongkok bulan lalu berhasil mencatatkan ekspansi meskipun terus diserang oleh pengenaan tarif masuk oleh Amerika Serikat (AS).


Raksasa ekonomi Asia tersebut membukukan pertumbuhan ekspor bulan Juli sebesar 3,3% secara tahunan (year-on-year/YoY), dan impor mencatatkan koreksi 5,6% YoY. Sedangkan surplus neraca perdagangan China tercatat sebesar US$ 45,06 miliar, dikutip CNBC International.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan ekspor China bulan lalu turun 2% YoY, dan impor turun 8,3% YoY. Dengan demikian, ekspor-impor Negeri Tirai Bambu berhasil mengalahkan ekspektasi pasar.

Sementara itu, surplus neraca perdagangan China dengan AS turun ke level US$ 27,97 miliar, dari US$29,92 miliar, dilansir CNBC International. Capaian tersebut, secara tidak langsung dapat disimpulkan bahwa aktifitas perdagangan internasional Negeri Tiongkok tumbuh ke negara lain di luar AS.

Di lain pihak, asa damai dagang masih menyisakan pelumas untuk membantu mendongkrak kinerja Wall Street.

Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow menyatakan Negeri Paman Sam masih menantikan kedatangan delegasi China untuk kelanjutan dialog dagang awal bulan depan.

Selain itu, Kudlow juga menambahkan AS masih terbuka untuk mengkaji ulang kebijakan bea masuk yang dikenakan pada produk impor asal China apabila dialog dagang berjalan mulus.


"Situasi bisa berubah mengenai kebijakan bea masuk. Bapak Presiden terbuka terhadap perubahan, jika pembicaraan dengan China positif," ujar Kudlow, dilansir Reuters.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari AS.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


(dwa) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular