
Rupiah Sudah Tak 'Kurang Darah', IHSG Melesat 1,38%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
07 August 2019 16:45

Dari dalam negeri, rupiah yang sudah tak lagi ‘kurang darah’ ikut berkontribusi dalam mendorong pelaku pasar saham tanah air melakukan aksi beli dengan intensitas yang besar. Pada hari ini, rupiah mencetak penguatan sebesar 0,32% di pasar spot ke level 14.215/dolar AS.
Apresiasi rupiah pada hari ini lantas memutus gelombang depresiasi yang sudah berlangsung selama empat hari.
Sentimen positif bagi mata uang Garuda datang dari rilis angka cadangan devisa periode Juli 2019. Per akhir Juli 2019, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa adalah senilai US$ 125,9 miliar, naik US$ 2,1 miliar dari bulan sebelumnya (Juni 2019).
Dalam siaran persnya, BI menyebut bahwa posisi cadangan devisa per akhir Juli 2019 tersebut setara dengan pembiayaan 7,3 bulan impor atau 7 bulan impor ditambah pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor.
Kenaikan cadangan devisa berarti BI memiliki amunisi yang semakin banyak untuk menstabilkan rupiah (intervensi) kala terjadi depresiasi yang signifikan. Hal tersebut membuat pelaku pasar kembali ke pelukan rupiah.
Sayang, apresiasi rupiah gagal mendorong investor asing untuk melakukan aksi beli di pasar saham tanah air. Pasca kemarin sudah membukukan jual bersih senilai Rp 2 triliun di pasar reguler, pada hari ini investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 138,6 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Apresiasi rupiah pada hari ini lantas memutus gelombang depresiasi yang sudah berlangsung selama empat hari.
Sentimen positif bagi mata uang Garuda datang dari rilis angka cadangan devisa periode Juli 2019. Per akhir Juli 2019, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa adalah senilai US$ 125,9 miliar, naik US$ 2,1 miliar dari bulan sebelumnya (Juni 2019).
Kenaikan cadangan devisa berarti BI memiliki amunisi yang semakin banyak untuk menstabilkan rupiah (intervensi) kala terjadi depresiasi yang signifikan. Hal tersebut membuat pelaku pasar kembali ke pelukan rupiah.
Sayang, apresiasi rupiah gagal mendorong investor asing untuk melakukan aksi beli di pasar saham tanah air. Pasca kemarin sudah membukukan jual bersih senilai Rp 2 triliun di pasar reguler, pada hari ini investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 138,6 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pages
Most Popular