Cemas Tunggu Bank Sentral China, Yen Kembali Menguat

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
07 August 2019 08:43
Pelaku pasar kembali cemas akan pelambatan ekonomi global yang bisa terjadi akibat eskalasi perang dagang dan merembet ke perang mata
Foto: Mata Uang Yen Jepang (REUTERS/Lee Jae-Won)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yen Jepang kembali menguat pada perdagagan Rabu (7/8/19) setelah melemah pada Selasa kemarin. Pelaku pasar kembali cemas akan pelambatan ekonomi global yang bisa terjadi akibat eskalasi perang dagang dan merembet ke perang mata uang Amerika Serikat (AS) dengan China.

Pada pukul 7:47 WIB, yen diperdagangkan di level 106,14/US$ atau menguat 0,31% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Pada Selasa kemarin yen melemah 0,5%, mengakhiri penguatan tajam tiga hari beruntun.





Yen mulai menguat sejak perdagangan Kamis (1/8/19) setelah Presiden AS, Donald Trump, yang menaikkan bea impor 10% terhadap produk China yang selama ini belum dikenakan tarif. Total nilai produk tersebut sebesar US$ 300 miliar dan mulai berlaku pada September.

Langkah Trump tersebut membuat China panas, memberikan balasan yang telak. Bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) pada hari Senin mematok nilai kurs yuan hari ini 6,9225/US$ atau yang terlemah sejak Desember 2018, setelahnya mekanisme pasar membuat yuan terus melemah diperdagangkan di level 7,0470/US$


Kecemasan akan perang mata uang sedikit mereda pada Selasa kemarin setelah PBoC menetapkan kurs tengah yuan di level 6,9736/US$ sedikit lebih kuat dari 7/US$ yang merupakan disebut sebagai level kunci. Dampaknya dolar AS bisa bangkit dan yen melemah untuk pertama kalinya dalam empat perdagangan terakhir.

PBoC pagi ini kembali menjadi perhatian, pelaku pasar akan melihat di level berapa nilai tengah yuan akan ditetapkan. Jika di atas 7/US$ kecemasan akan perang mata uang akan semakin menguat, yen bisa berjaya lagi.

Sementara jika nilai tengah yuan dipatok lebih kuat dibandingkan Selasa kemarin, pasar akan lebih lega lagi, dan yen berpotensi melemah. Apalagi melihat bursa saham AS yang menguat cukup tajam Selasa kemarin bisa memberikan angin segar ke bursa Asia.

Penguatan bursa saham akan membuat daya tarik yen sebagai aset aman atau safe haven menjadi berkurang.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Panasnya AS-Iran Bawa Yen ke Level Terkuat Tiga Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular