
Setelah Yuan, Siapa Lagi Calon 'Peserta' Perang Mata Uang?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
06 August 2019 13:43

Kala The Fed menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) pekan lalu dan mengindikasikan tidak akan agresif dalam memangkas suku bunga, dolar AS langsung menguat tajam. Yen Jepang berada di level terlemah dalam dua bulan ,sementara euro di level terlemah sejak 16 Mei 2017
Namun kini arah angin sudah berubah. Dalam tiga hari terakhir, yen menguat signifikan dan mencapai titik terkuat sejak April 2018.
Penguatan yen membuat Kementerian Keuangan Jepang, Bank Sentral Jepang (BoJ), serta Otoritas Jasa Keuangan (FSA) Jepang mengadakan pertemuan dadakan untuk membahas pergerakan yen yang dikatakan membuat gugup pasar finansial. Pertemuan ini menghasilkan pernyataan "siap bertindak jika yen terus menguat".
Setali tiga uang, Bank Sentral Uni Eropa (ECB) tentunya juga bersiap untuk bertindak jika euro terus menguat. Dalam tiga hari terakhir, mata uang Benua Biru menguat 1,16%.
Gubernur ECB Mario Draghi sudah pernah 'disentil' oleh Trump setelah dirinya mengumumkan akan menggelontorkan stimulus moneter, yang membuat kurs euro melemah tajam melawan dolar AS pada pertengahan Juni lalu.
Jika yen dan euro juga 'dilemahkan', maka bersiaplah menyaksikan semakin banyak 'peserta' perang mata uang
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Namun kini arah angin sudah berubah. Dalam tiga hari terakhir, yen menguat signifikan dan mencapai titik terkuat sejak April 2018.
Penguatan yen membuat Kementerian Keuangan Jepang, Bank Sentral Jepang (BoJ), serta Otoritas Jasa Keuangan (FSA) Jepang mengadakan pertemuan dadakan untuk membahas pergerakan yen yang dikatakan membuat gugup pasar finansial. Pertemuan ini menghasilkan pernyataan "siap bertindak jika yen terus menguat".
Setali tiga uang, Bank Sentral Uni Eropa (ECB) tentunya juga bersiap untuk bertindak jika euro terus menguat. Dalam tiga hari terakhir, mata uang Benua Biru menguat 1,16%.
Gubernur ECB Mario Draghi sudah pernah 'disentil' oleh Trump setelah dirinya mengumumkan akan menggelontorkan stimulus moneter, yang membuat kurs euro melemah tajam melawan dolar AS pada pertengahan Juni lalu.
![]() Sumber: CNBC International |
Jika yen dan euro juga 'dilemahkan', maka bersiaplah menyaksikan semakin banyak 'peserta' perang mata uang
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Pages
Most Popular