China Mulai Panas Tanggapi Trump, Rupiah Tambah Lemah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 August 2019 11:14
China Mulai Panas Tanggapi Trump, Rupiah Tambah Lemah
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Hubungan AS-China yang memanas membuat pelaku pasar khawatir dan meninggalkan negara-negara berkembang Asia, termasuk Indonesia. 

Pada Jumat (2/8/2019) pukul 11:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.215. Rupiah melemah 0,74% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Seiring perjalanan pasar, rupiah kembali melemah. Pada pukul 11:07 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.225 di mana rupiah melemah 0,82% dan dan berada di posisi terlemah sejak 19 Juni.
 




Depresiasi bukan monopoli rupiah. Mayoritas mata uang utama Asia pun bernasib sama. Namun pelemahan 0,74% menjadikan rupiah sebagai mata uang terlemah di Asia.  
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 10:48 WIB: 





(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Rupiah dan mata uang Asia lainnya melemah gara-gara kekhawatiran investor terhadap risiko kembalinya perang dagang AS-China. Selepas dialog di Shanghai yang baru saja selesai, Presiden AS Donald Trump malah membuat suasana keruh lagi. 

Melalui serangkaian cuitan di Twitter, sang presiden ke-46 Negeri Adidaya mengancam bakal menerapkan bea masuk baru sebesar 10% kepada impor produk China senilai US$ 300 miliar. Beijing sudah memberi respons, dan itu bukan pertanda bagus. 


Wang Yi, Penasihat Negara China, menegaskan bahwa ucapan Trump bukan langkah bijak. Ancaman tersebut tidak akan menyelesaikan friksi dagang di antara kedua negara. 

"Bea masuk tambahan kepada produk China bukan langkah yang tepat atau konstruktif untuk menyelesaikan perselisihan," tegas Wang di sela-sela pertemuan ASEAN di Thailand, seperti diberitakan Reuters. 

Hawa panas perang dagang AS-China kembali bergelora. Aura damai dagang yang semula merebak usai pertemuan Trump dan Presiden China XI Jinping di Osaka (Jepang) akhir Juni perlahan hilang. 

Perang dagang AS-China bukan kabar baik bagi perekonomian dunia. AS dan China adalah kekuatan ekonomi terbesar di planet bumi, sehingga ketika mereka saling hambat maka akan ikut membuat rantai pasok global terganggu. Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia menjadi risiko yang sangat nyata. 

Dibayangi kekhawatiran perlambatan ekonomi dunia, investor pun ogah mengambil risiko. Akibatnya, arus modal menjauh dari Asia termasuk Indonesia. 

Di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,82% pada pukul 11:01 WIB, di mana investor asing membukukan jual bersih Rp 232,79 miliar. Sementara di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah tenor 10 tahun naik 5,7 basis poin. Kenaikan yield menandakan harga obligasi melemah karena tekanan jual. 

Minimnya pasokan modal dari pasar keuangan membuat rupiah melemah. Tidak sekadar melemah, tetapi juga terlemah sejak 19 Juni dan terlemah di Asia.



TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular