Analisis

Awas! Harga Emas Dunia Bisa Jebol Level Psikologis US$ 1.400

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
01 August 2019 14:26
Bukan pemangkasan Fed yang membuat harga emas jeblok, tetapi justru sikap yang ditujukan Gubernur The Fed Jerome Powell.
Foto: dok. Antam
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas spot dunia melemah pada perdagangan Rabu (31/7/19) dan berlanjut pada perdagangan Kamis (1/8/19). Tekanan bagi emas datang dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau (Federal Reserve/The Fed) yang memutuskan memangkas suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 2%-2,25%.

Namun, bukan pemangkasan tersebut yang membuat jeblok, tetapi lebih pada sikap Gubernur The Fed Jerome Powell. Dalam konferensi pers, Powell memberikan kode suku bunga tidak akan dipangkas secara agresif.



Powell mengatakan pemangkasan suku bunga yang dilakukan merupakan "penyesuaian di pertengahan siklus", yang dijelaskan sebagai transisi kebijakan The Fed, dimulai saat terakhir kali menaikkan suku bunga akhir tahun lalu, kemudian menahannya selama enam bulan, dan pada akhirnya dipangkas 25 bps.

Powell juga menjabarkan jika masa transisi yang dimaksud bukan merupakan periode awal dari siklus pemangkasan suku bunga yang panjang seperti terjadi pada masa resesi. Ia dan para anggota pembuat kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC) tidak melihat hal tersebut akan terjadi.

Usai konferensi pers tersebut terjadi perubahan sentimen yang cukup signifikan dibenak pelaku pasar. Berdasarkan piranti FedWatch milik CME Group siang ini, pelaku pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 43,3% bagi suku bunga The Fed menjadi 1,75%-2% Desember nanti. Angka probabilitas ini menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan lainnya.

Awas! Harga Emas Bisa Jebol Level Psikologis $1.400/Troy OzGrafik: Probabilitas Suku Bunga The Fed Bulan Desember
Sumber: CME Group


Data FedWatch tersebut menunjukkan pelaku pasar menurunkan ekspektasinya dari sebelumnya tiga kali pemangkasan kini menjadi dua kali pemangkasan suku bunga The Fed di tahun ini.

Emas merupakan aset tanpa imbal hasil, sehingga semakin rendah suku bunga di AS dan secara global akan memberikan keuntungan yang lebih besar dalam memegang aset ini.

Jika The Fed tidak memangkas suku bunga secara agresif tentunya akan memberikan tekanan bagi emas, mengingat pemangkasan 25 bps sudah priced in atau sudah ditakar sebelumnya, dan pasar berharap total ada tiga kali pemangkasan di tahun ini.

Pada pukul 14:00 WIB, emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.406,22 per troy ons atau Rp 622.703 (kurs: US$ 1 = Rp 14.015).

Analisis Teknikal

Awas! Harga Emas Bisa Jebol Level Psikologis $1.400/Troy OzGrafik: Emas (XAU/USD) Harian 
Sumber: investing.com


Melihat grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih bergerak di kisaran rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), dan MA 21 hari (garis merah), serta masih di atas MA 125 hari (garis hijau).

Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) di wilayah positif tetapi bergerak turun dan histogram sudah di wilayah negatif.

Awas! Harga Emas Bisa Jebol Level Psikologis $1.400/Troy OzGrafik: Emas (XAU/USD) 1 Jam
Sumber: investing.com


Pada time frame 1 jam, emas bergerak di bawah MA 8, MA 21 dan di atas MA 125. Indikator Stochastic bergerak turun dan berada di wilayah jenuh jual (oversold).

Penurunan harga emas sudah mencapai target Rabu kemarin, dan saat ini berada di dekat support (tahanan bawah) terdekat berada di US$ 1.405. Penembusan di bawah support akan membawa logam mulia turun menguji level psikologis US$ 1.400.

Mengingat tekanan jual sedang kuat, ada emas memiliki peluang menjebol level psikologis dan menuju US$ 1.394.

Sementara resisten (tahanan atas) terdekat berada di kisaran, jika berhasil ditembus secara konsisten emas berpotensi rebound ke area US$ 1.414. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Emas Dunia Bangkit & Rupiah KO, Emas Antam Bisa Naik Besok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular