Begini Gerak Harga Emas Saat The Fed Pangkas Bunga

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
31 July 2019 17:57
Begini Gerak Harga Emas Saat The Fed Pangkas Bunga
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) akan mengumumkan suku bunga pada Kamis (1/8/19) pukul 1:00 WIB dini hari nanti.

Bagi pelaku pasar finansial, pengumuman suku bunga Federal Funds Rate (FFR) kali ini bisa menjadi moment terpenting di tahun 2019, arah pasar akan lebih jelas sejelas proyeksi kebijakan moneter The Fed.

Berdasarkan data dari piranti FedWatch milik CME Group, pada pukul 16:10 WIB menunjukkan pasar melihat ada probabilitas sebesar 78,1% The Fed akan memangkas FFR 25 basis poin (bps) menjadi 2,00%-2,225%, dan probabilitas sebesar 21,9% FFR dipangkas 50 bps menjadi 1,75%-2,00%.



Jika ditotal, probabilitas tingkat suku bunga acuan dipangkas (baik itu 25 bps maupun 50 bps) sudah mencapai 100%, yang berarti pelaku pasar melihat suku bunga pasti akan dipangkas, tinggal realisasinya berapa basis poin.

Selain pemangkasan FFR dini hari nanti, Ketua The Fed, Jerome Powell, juga diprediksi akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali di tahun ini, masing-masing 25 bps hingga suku bunga mencapai 1,50%-1,75% di bulan Desember nanti.

Berdasarkan piranti FedWatch, probabilitas skenario suku bunga 1,50%-1,75% di akhir tahun nanti yakni sebesar 36,3%, paling tinggi dibandingkan dengan skenario lainnya.



Emas, sebagai salah satu instrumen investasi tentu akan terkena dampak signifikan dari pengumuman suku bunga The Fed. Penguatan atau pelemahan harga emas dunia merespons The Fed Kamis dini hari nanti akan menentukan harga emas Antam besok.

Jika harga emas dunia naik maka biasanya akan diikuti oleh harga emas Antam, begitu juga sebaliknya. 

Logam mulia merupakan aset tanpa imbal hasil, sehingga semakin rendah suku bunga di AS dan secara global akan memberikan keuntungan yang lebih besar dalam memegang aset ini.

Selain itu emas secara tradisional merupakan aset lindung nilai terhadap inflasi, penurunan suku bunga dapat menyebabkan inflasi meningkat. Inflasi yang meningkat tentu saja akan menguntungkan bagi emas.



Satu lagi, harga emas dibanderol dengan dolar AS, jika mata uang Paman Sam ini melemah harga emas cenderung akan menguat. Jika dolar melemah, harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, dan permintaan berpotensi meningkat.

Melihat atribut yang dimiliki emas tersebut, pemangkasan suku bunga The Fed terlihat menguntungkan bagi emas, tetapi benarkah demikian?

Halaman Selanjutnya >>> 

Kali terakhir The Fed memangkas suku bunga acuannya pada Desember 2008, kala terjadi krisis finansial global. Namun sebelum Desember 2008, The Fed melakukan pemangkasan suku bunga yang sangat agresif.

Dalam kurun waktu 15 bulan, The Fed melakukan 10 kali pemangkasan suku bunga dimulai bulan September 2007. Total selama periode tersebut bank sentral paling powerful di dunia ini memangkas FFR sebesar 500 bps, hingga rekor terendah <0,25%. 

Ternyata saat The Fed memangkas suku bunga, harga emas tidak selalu mengalami penguatan, bahkan cenderung fluktuatif. 

Begini Gerak Harga Emas Saat The Fed Pangkas Bunga


Tabel di atas menunjukkan 10 kali pemangkasan FFR yang dilakukan The Fed, berikut spekulasi berapa basis poin (bps) akan dipangkas saat itu, berdasarkan data dari Forex Factory. Kemudian ada juga perubahan harga emas dunia di hari saat The Fed memangkas suku bunga, dan sehari setelahnya di pasar spot berdasarkan data Refinitiv. 

Dari tabel tersebut terlihat dalam 10 kali pemangkasan FFR, di hari itu juga harga emas mengalami penurunan sebanyak enam kali, dan empat kali menguat. Pergerakan sehari setelahnya, harga emas menguat sebanyak lima kali, berimbang dengan pelemahannya.

Begini Pergerakan Harga Emas Saat The Fed Pangkas Suku BungaFoto: Jerome Powell (REUTERS/Erin Scott)

Jika diperhatikan lebih detail, hanya dua kali harga emas mencatat kinerja positif beruntun yakni saat FFR dipangkas 50 bps pada 22 Januari dan 8 September 2008. Saat itu tidak ada spekulasi pemangkasan suku bunga.

Sementara emas mencatat kinerja negatif beruntun saat The Fed memangkas FFR 50 bps pada 21 Januari dan 30 September 2008. 


Sisanya harga emas bergerak fluktuatif, ketika The Fed memangkas suku bunga emas merespon dengan melemah, sehari setelahnya logam mulia ini berbalik menguat, vice versa

Namun, perlu dicatat pergerakan harga emas dalam tulisan ini hanya mengacu pada pemangkasan suku bunga The Fed, tidak memperhitungkan faktor lain yang mempengaruhi kondisi pasar saat itu. 

Meski mengalami naik turun saat FFR dipangkas, tetapi sejak terakhir kali The Fed memangkas suku bunga pada Desember 2008, dalam beberapa tahun setelahnya harga emas mencapai rekor tertinggi sepanjang masa US$ 1.920,30/troy ounce pada 6 September 2011, berdasarkan data Refinitiv. 

Suku bunga rendah <0,25% bertahan selama 7 tahun, The Fed akhirnya menaikkan suku bunga pada 17 Desember 2015 sebesar 25 bps menjadi 0,25%-0.50% (sesuai dengan spekulasi pelaku pasar). Saat itu harga emas turun 2% ke level US$ 1.051,36/troy ounce, dan sekali lagi, sehari setelahnya logam mulia kembali menguat. 

Melihat history pergerakan tersebut, ada kemungkinan harga emas akan bergerak fluktuatif juga, apalagi melihat adanya peluang The Fed tidak akan terlalu agresif dalam memangkas suku bunga di tahun ini, berkaca dari dua bank sentral utama dunia lainnya.

European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BOJ) tidak terlalu dovish (kalem) saat mengumumkan kebijakan moneter, padahal kondisi ekonomi zona euro dan Jepang tidak lebih bagus dari AS. Dengan demikian, peluang The Fed tidak terlalu dovish atau tidak terlalu agresif menjadi cukup besar. 


TIM RISET CNBC INDONESIA 



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular