Ulasan Teknikal IHSG

Saham Unggulan Diburu Investor, IHSG Berpeluang Naik Lagi

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
30 July 2019 19:48
Ruang penguatannya cukup terbuka lebar, dikarenakan evel jenuh beli (overbought) IHSG masih cukup jauh jika mengacu pada indikator teknikal stochastic slow.
Foto: Gedung Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat dengan angka cantik 1,23% ke level 6.376 pada Selasa (30/7/2019). Penguatan IHSG sudah terasa ketika dibuka dengan penguatan 0,29% karena pelaku pasar terus mengkoleksi saham-saham unggulan yang terkoreksi dalam dua hari perdagangan kemarin.

Penguatan tersebut berlanjut hingga sesi I ditutup dengan penguatan 0,68% ke level 6.342. Penguatan tersebut didorong realisasi investasi triwulan II-2019 yang tumbuh 13,7% menjadi Rp 200,5 triliun dari Rp 176,3 triliun di triwulan II-2018 lalu.

Secara keseluruhan capaian investasi hingga semester I-2019 mencapai 49,9% dari total target investasi di 2019. Adapun total target investasi di 2019 mencapai Rp 792,0 triliun, seperti diungkapkan Plt Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan BKPM Farah Ratnadewi Indriani menjelang siang tadi.


IHSG kembali menguat selepas jeda siang karena didukung faktor eksternal dari kondisi geopolitik perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Tepat hari ini perundingan dagang AS-China resmi digelar di Shanghai China yang rencananya akan digelar selama dua hari.

Digelarnya pertemuan tersebut memberikan sentimen cukup positif bagi bursa-bursa kawasan Asia termasuk IHSG yang tutup diharga tertingginya. Adapun indeks Nikkei 225 menguat 0,43%, disusul Hang seng positif 0,14%, Shanghai komposit terapresiasi 0,39%, dan indeks straits times bertambah 0,12%.

Perdagangan saham hari ini tampak lebih semarak dibandingkan kemarin yang tercermin dari nilai transaksinya yang mencapai Rp 8,7 triliun, adapun investor asing masih mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp 117 miliar di pasar reguler.


Secara teknikal, IHSG menunjukkan potensi penguatan karena kembali bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).
Terbentuknya pola lilin putih (white marubozu) juga memperkuat tersebut di atas, dikarenakan buyer terlihat mendominasi dari pada seller.

Ruang penguatannya cukup terbuka lebar, dikarenakan evel jenuh beli (overbought) IHSG masih cukup jauh jika mengacu pada indikator teknikal stochastic slow.
Sumber: Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular