
Soal Bayar Utang Duniatex, Ini Pernyataan Manajemen EximBank
Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 July 2019 10:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI) atau Indonesia Eximbank menyebutkan pinjaman yang diberikan kepada grup Duniatex yang nilainya mencapai Rp 3,04 triliun hingga akhir Juni 2019 lalu masih tergolong dalam pembiayaan kolektibiitas lancar.
Corporate Secretary LPEI Emalia Tisnamisastra mengatakan Grup Duniatex selalu membayarkan kewajibannya secara tepat waktu sejak pinjaman terseut digelontorkan. Namun demikian, LPEI tetap melakukan pemanggilan manajemen perusahaan dalam menghadapi permasalahan perusahaan saat ini.
"Selama memperoleh fasilitas dari LPEI sampai dengan 30 Juni 2019, Grup DUniatex selalu dapat memenuhi kewajiban tepat waktu, oleh karena itu status pembiayaannya tergolong kolektabilitas lancar," kata Emalia kepada CNBC Indonesia, Senin (29/7/2019) malam.
Adapun fasilitas pembiayaan yang diberikan terdiri dari dua bagian, yakni dalam bentuk pembiayaan sindikasi senilai Rp 520 miliar dan pembiayaan bilateral senilai Rp 2,52 triliun.
Dia menjelaskan, fasilitas pembiayaan ini memiliki agunan aset tetap berupa tanag, bangunan dan mesin dengan security coverage ratio (SCR) sebesar 124% untuk pembiayaan bilateral dan 263% untuk pembiayaan sindikasi.
Apabila persediaan dan piutang juga diperhitungkan sebagai agunan, maka SCR menjadi sebesar 212% untuk pembiayaan bilateral dan 411% untuk pembiayaan sindikasi.
Rasio kredit macet (non-performing loan/N{L) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia EximBank meningkat terdampak gagal bayar kupon global bond Duniatex. LPEI sedang mengambil langkah-langkah untuk menanggulangi dampak tersebut.
Sebelumnya berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan LPEI kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), total pembiayaan yang diberikan kepada perusahaan Grup Duniatex mencapai Rp 3,04 triliun.
Pembiayan tersebut disalurkan LPEI kepada PT Delta Dunia Textile (DDT) senilai Rp 1,2 triliun. Lalu kepada PT Delta Merlin Sandang Tekstil (DMST) senilai Rp 1,5 triliun, PT Delta Merlin Dunia Tekstil (DMDT) senilai Rp 54 miliar dan PT Delta Dunia Sandang Tekstil (DDST) senilai Rp 289 miliar.
Baca:
Dalam surat yang ditandatangani Corporate Secretary LPEI Emalia Tisnamisastra dijelaskan, karena dampak gagal bayar kupon global bond Duniatex angka NPL dapat naik menjadi 14,52% dari sebelumya 14,46 per akhir Juni 2019.
(hps/hps) Next Article Haduh! Risiko Kredit LPEI Tinggi, NPL Bengkak?
Corporate Secretary LPEI Emalia Tisnamisastra mengatakan Grup Duniatex selalu membayarkan kewajibannya secara tepat waktu sejak pinjaman terseut digelontorkan. Namun demikian, LPEI tetap melakukan pemanggilan manajemen perusahaan dalam menghadapi permasalahan perusahaan saat ini.
"Selama memperoleh fasilitas dari LPEI sampai dengan 30 Juni 2019, Grup DUniatex selalu dapat memenuhi kewajiban tepat waktu, oleh karena itu status pembiayaannya tergolong kolektabilitas lancar," kata Emalia kepada CNBC Indonesia, Senin (29/7/2019) malam.
Dia menjelaskan, fasilitas pembiayaan ini memiliki agunan aset tetap berupa tanag, bangunan dan mesin dengan security coverage ratio (SCR) sebesar 124% untuk pembiayaan bilateral dan 263% untuk pembiayaan sindikasi.
Apabila persediaan dan piutang juga diperhitungkan sebagai agunan, maka SCR menjadi sebesar 212% untuk pembiayaan bilateral dan 411% untuk pembiayaan sindikasi.
Rasio kredit macet (non-performing loan/N{L) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia EximBank meningkat terdampak gagal bayar kupon global bond Duniatex. LPEI sedang mengambil langkah-langkah untuk menanggulangi dampak tersebut.
Sebelumnya berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan LPEI kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), total pembiayaan yang diberikan kepada perusahaan Grup Duniatex mencapai Rp 3,04 triliun.
Pembiayan tersebut disalurkan LPEI kepada PT Delta Dunia Textile (DDT) senilai Rp 1,2 triliun. Lalu kepada PT Delta Merlin Sandang Tekstil (DMST) senilai Rp 1,5 triliun, PT Delta Merlin Dunia Tekstil (DMDT) senilai Rp 54 miliar dan PT Delta Dunia Sandang Tekstil (DDST) senilai Rp 289 miliar.
Baca:
Dalam surat yang ditandatangani Corporate Secretary LPEI Emalia Tisnamisastra dijelaskan, karena dampak gagal bayar kupon global bond Duniatex angka NPL dapat naik menjadi 14,52% dari sebelumya 14,46 per akhir Juni 2019.
(hps/hps) Next Article Haduh! Risiko Kredit LPEI Tinggi, NPL Bengkak?
Most Popular