
Diborong Saratoga Rp 1 T, Saham TBIG Malah Ditutup Anjlok!
tahir saleh, CNBC Indonesia
29 July 2019 19:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastucture Tbk (TBIG) ditutup amblas hingga 2,03% pada perdagangan Senin ini (29/7/2019) kendati pekan lalu saham perusahaan ini dibeli hingga Rp 1,08 triliun oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham TBIG minus 2,03% di level Rp 4.350/saham dengan nilai transaksi Rp 14,94 miliar dengan volume perdagangan 3,41 juta saham. Kendati minus hari ini, sejak awal tahun hingga saat ini sahamnya melonjak 21% atau year to date.
Asing hari ini keluar Rp 6,24 miliar dan secara year to date asing sudah net sell hingga Rp 1,64 triliun di semua pasar.
Di sisi lain, saham Saratoga juga minus 0,28% di level Rp 3.520/saham dengan pergerakan tahun berjalan minus 7,37%.
Pekan lalu, Saratoga, perusahaan investasi yang didirikan oleh Edwin Soeryadjaja dan Sandiaga Uno, merogoh dana hingga Rp 1,08 triliun untuk menambah kepemilikan saham di TBIG.
Sebelumnya Saratoga melalui anak usahanya PT Wahana Anugerah Sejahtera sudah memiliki saham TBIG sebanyak 1,33 miliar saham atau secara persentase sebanyak 30,80% per Maret 2019.
Sandi Rahayu, Kepala Divisi Hukum dan Sekretaris Perusahaan Saratoga, mengatakan pembelian saham TBIG tak hanya dilakukan perusahaan tetapi juga anak usahanya, Wahana.
Secara rinci, Saratoga membeli 23.821.704 saham TBIG dengan nilai Rp 95,29 miliar pada harga Rp 4.000/saham yang dilakukan pada 23 Juli 2019.
Sementara anak usaha SRTG, Wahana membeli saham TBIG sebanyak dua kali yakni pada 19 Juli sebanyak 149.747.238 saham dan pada 23 Juli sebanyak 95.286.817 saham pada harga sama yakni Rp 4.000/saham.
Dengan demikian total transaksi Wahana di saham TBIG yakni sebesar Rp 980,14 miliar dengan total saham sebanyak 245.034.055. Jika digabung dengan Saratoga, maka jumlah saham TBIG yang dibeli mencapai 268.855.759 saham atau senilai Rp 1,08 triliun.
"Perseroan dan anak usaha Wahana Anugerah Sejahtera telah membeli saham TBIG dengan tujuan investasi," kata Sandi Rahayu, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/7/2019).
Tower Bersama Infrastructure adalah perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi bagi penempatan menara BTS (base transceiver station) oleh para operator telekomunikasi di Indonesia. Situs resmi TBIG mencatat, Saratoga Group dan PT Provident Capital Indonesia menjadi pemegang saham perusahaan.
Mengacu data pemegang saham pada 30 Juni 2019, Provident memegang 25,52% saham TBIG, sementara Wahana 29,44%, sisanya investor lainnya yakni sebanyak 45,04%.
Sebagai perbandingan, per Maret 2019, pemegang saham TBIG yakni:
- Wahana 30,80%
- Provident 26,70%
- Winato Kartono 0,63%
- Edwin Soeryadjaja 0,33%
- Hardi Wijaya Liong 0,32%
- Budianto Purwahjo 0,02%
- Herman Setya Budi 0,02%
- Helmy Yusman Santoso 0,01%
- Gusandi Sjamsudin 0,01%
- Investor publik 41,16%
Sandiaga memiliki 22,31% saham Saratoga, sementara Edwin sebanyak 31,054% per Maret 2019.
(tas/hps) Next Article Rogoh Rp 1 T, Emiten Milik Sandiaga Borong Saham TBIG
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham TBIG minus 2,03% di level Rp 4.350/saham dengan nilai transaksi Rp 14,94 miliar dengan volume perdagangan 3,41 juta saham. Kendati minus hari ini, sejak awal tahun hingga saat ini sahamnya melonjak 21% atau year to date.
Asing hari ini keluar Rp 6,24 miliar dan secara year to date asing sudah net sell hingga Rp 1,64 triliun di semua pasar.
Di sisi lain, saham Saratoga juga minus 0,28% di level Rp 3.520/saham dengan pergerakan tahun berjalan minus 7,37%.
Pekan lalu, Saratoga, perusahaan investasi yang didirikan oleh Edwin Soeryadjaja dan Sandiaga Uno, merogoh dana hingga Rp 1,08 triliun untuk menambah kepemilikan saham di TBIG.
Sebelumnya Saratoga melalui anak usahanya PT Wahana Anugerah Sejahtera sudah memiliki saham TBIG sebanyak 1,33 miliar saham atau secara persentase sebanyak 30,80% per Maret 2019.
Sandi Rahayu, Kepala Divisi Hukum dan Sekretaris Perusahaan Saratoga, mengatakan pembelian saham TBIG tak hanya dilakukan perusahaan tetapi juga anak usahanya, Wahana.
Secara rinci, Saratoga membeli 23.821.704 saham TBIG dengan nilai Rp 95,29 miliar pada harga Rp 4.000/saham yang dilakukan pada 23 Juli 2019.
Sementara anak usaha SRTG, Wahana membeli saham TBIG sebanyak dua kali yakni pada 19 Juli sebanyak 149.747.238 saham dan pada 23 Juli sebanyak 95.286.817 saham pada harga sama yakni Rp 4.000/saham.
Dengan demikian total transaksi Wahana di saham TBIG yakni sebesar Rp 980,14 miliar dengan total saham sebanyak 245.034.055. Jika digabung dengan Saratoga, maka jumlah saham TBIG yang dibeli mencapai 268.855.759 saham atau senilai Rp 1,08 triliun.
"Perseroan dan anak usaha Wahana Anugerah Sejahtera telah membeli saham TBIG dengan tujuan investasi," kata Sandi Rahayu, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/7/2019).
Tower Bersama Infrastructure adalah perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi bagi penempatan menara BTS (base transceiver station) oleh para operator telekomunikasi di Indonesia. Situs resmi TBIG mencatat, Saratoga Group dan PT Provident Capital Indonesia menjadi pemegang saham perusahaan.
Mengacu data pemegang saham pada 30 Juni 2019, Provident memegang 25,52% saham TBIG, sementara Wahana 29,44%, sisanya investor lainnya yakni sebanyak 45,04%.
Sebagai perbandingan, per Maret 2019, pemegang saham TBIG yakni:
- Wahana 30,80%
- Provident 26,70%
- Winato Kartono 0,63%
- Edwin Soeryadjaja 0,33%
- Hardi Wijaya Liong 0,32%
- Budianto Purwahjo 0,02%
- Herman Setya Budi 0,02%
- Helmy Yusman Santoso 0,01%
- Gusandi Sjamsudin 0,01%
- Investor publik 41,16%
Sandiaga memiliki 22,31% saham Saratoga, sementara Edwin sebanyak 31,054% per Maret 2019.
(tas/hps) Next Article Rogoh Rp 1 T, Emiten Milik Sandiaga Borong Saham TBIG
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular