Gegara Dolar & ECB, Pekan Ini IHSG Jadi Juru Kunci di Asia

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
27 July 2019 10:59
Gegara Dolar & ECB, Pekan Ini IHSG Jadi Juru Kunci di Asia
Foto: Gedung Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan ini kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbilang sangat mengecewakan. Tidak hanya membukukan rapor merah, tapi juga menjadi pecundang di kawasan Asia.

Pada penutupan perdagangan kemarin (27/7/2019), bursa saham utama Indonesia terkoreksi hingga 1,19%, paling dalam diantara bursa saham utama Benua Kuning. Alhasil dalam sepekan mencatatkan koreksi hingga 2,03% dan terperosok di bawah level psikologis 6.400 dengan ditutup di 6.325,24.

Pada dasarnya dalam pekan ini, mayoritas bursa saham acuan kawasan Asia bernasib sama dengan IHSG, hanya dua indeks saja yang berakhir di zona hijau.

Jawara pekan ini dipimpin oleh indeks Nikkei (Jepang) yang menguat 0,89%, disusul oleh indeks Shanghai (China) yang ditutup naik 0,7%.



Berbagi cerita dengan mata uang Asia, momok dari lesunya pergerakan indeks saham Benua Kuning juga gara-gara keputusan Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) yang menahan suku bunga acuan karena tidak ada resiko signifikan perihal resesi di kawasan Uni Eropa.

ECB mengumumkan bahwa main refinancing rate, lending facility rate, dan deposit facility rate dipertahankan masing-masing di level 0%, 0,25% dan -0,4%.

Analis menganggap bahwa dengan ECB yang tidak terlalu dovish dalam kebijakan moneternya, maka besar kemungkinan Bank Sentral AS/The Fed akan menunjukkan pola yang sama.

Lebih lanjut, rilis data ekonomi AS terbaru mencatatkan jumlah pesanan barang tahan lama naik tajam di bulan Juni. Hal ini memberikan peluang produk domestik bruto (PDB) AS di kuartal II-2019 akan lebih tinggi dari prediksi awal analis.

"Saya pikir para investor khawatir The Fed mungkin tidak akan terlalu agresif. Data pesanan barang tahan lama jauh lebih bagus dari ekspektasi, hal itu membuat beberapa investor membicarakan kemungkinan merevisi perkiraan PDB AS" kata Art Cashin, direktur operasional di UBS, mengutip CNBC International.

Jika akhirnya, The Fed tidak akan terlalu agresif dalam memangkas suku bunganya, berinvestasi pada instrumen berbasis safe haven, yakni dolar AS tetap menarik. Alhasil investor masih betah menanamkan modal mereka di Negeri Paman Sam ketimbang terbang ke kawasan Asia.

Hal tersebut terlihat dari investor asing yang dalam sepekan membukukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 2,44 triliun.

(BERLANJUT KE HALAMAN DUA)
Dalam 5 hari perdagangan, IHSG hanya sempat menguat satu kali pada Kamis (25/7/2019) dan pada akhir pekan pasrah digempur sentimen dari Benua Biru.



Padahal, sepanjang pekan ini ada perkembangan positif dari hubungan dagang AS dan China yang merupakan rekan dagang utama Indonesia.

Dalam wawancara dengan CNBC International pada hari Rabu (24/7/2019), Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa dirinya dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer akan bertandang ke China pada hari Senin (29/7/2019) untuk kemudian menggelar negosiasi dagang selama dua hari yang dimulai sehari setelahnya (Selasa, 30/7/2019).

Berita tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Kementerian Perdagangan China, dilansir Reuters. Ini akan menjadi pertemuan tatap muka perdana setelah pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China di KTT G20, Jepang, akhir Juni lalu.

Negeri Tiongkok sebelumnya juga dikabarkan telah memulai melakukan pemesanan atas produk pertanian asal AS.

"Beberapa perusahaan China bersedia untuk kembali terus membeli beberapa produk pertania AS, dan mereka telah menanyakan harga dari pemasok dan akan segera menandatangani kontrak komersial," ujar juru bicara kementerian perdagangan China Gao Feng, dilansir Reuters.

Namun, Mnuchin mengungkapkan bahwa saat ini ada banyak masalah yang belum bisa dipecahkan oleh kedua belah pihak.

"Saya akan mengatakan bahwa ada banyak permasalahan (yang belum bisa dipecahkan)," kata Mnuchin, dilansir dari CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular