Dikeluarkan dari LQ45, Tiga Emiten Ini Sahamnya Berguguran

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
26 July 2019 19:21
BEI merilis daftar konstituen baru indeks LQ45 dengan tiga saham dikeluarkan dari keanggotaannya. Berikut ulasannya.
Foto: Infografis/ Anggota baru Indeks LQ45 Yang Masuk dan Yang Terdepak /Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah merilis daftar konstituen baru indeks LQ45 yang berlaku mulai Agustus 2019 hingga Januari 2020. Emiten di dalam indeks berisi 45 saham yang paling likuid tersebut tidak lagi menyertakan tiga saham.

Pihak otoritas bursa mengeluarkan tiga emiten berikut ini dari keanggotaan indeks LQ45 yang baru, yakni PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Setelah dikeluarkan, rata-rata harga sahamnya mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Saham-saham tersebut terdepak karena likuiditasnya yang kalah bersaing dibandingkan emiten pendatang baru lainnya, meskipun kapitalisasi pasarnya masih cukup besar serta fundamental perusahaannya masih cukup baik.

Berikut keterangan selengkapnya mengenai emiten yang terdepak dari indeks LQ45 periode Agustus 2019 hingga Januari 2020:

PT Adhi Karya Tbk (ADHI)

Saham ADHI banyak dijual pelaku pasar lantaran dikeluarkannya saham tersebut dari deretan LQ45 dan sentimen global yang kurang kondusif. Saham konstruksi pelat merah tersebut mengalami penurunan 3,29% dan di tutup pada harga Rp 1.470/unit saham. Harga sahamnya mengalami penurunan 7,26% sejak awal tahun.

Selama semester I, saham ADHI ditransaksikan senilai Rp 2,04 triliun, meningkat Rp 370 miliar dari nilai transaksi semester II tahun 2018 pada angka Rp 1,67 triliun.

Kapitalisasi pasar saham tersebut saat ini sebesar Rp 5,23 triliun. Secara persentase, saham yang dimiliki publik sebesar 49% (free float), sisanya sebesar 51% dimiliki Pemerintah Republik Indonesia.

Pada kuartal I 2019, ADHI mencatatkan laba bersih (net income) sebesar Rp 75,54 miliar, meningkat hanya 3% dibandingkan net income kuartal I 2018 pada angka Rp 73,28 miliar.

PT Elnusa Tbk (ELSA)

Saham berkode ELSA tersebut hari ini juga anjlok dengan penurunan 6,59% di tutup pada harga Rp 340/unit. Sejak awal tahun harga sahamnya menjadi terkoreksi 1,16%.

Nilai transaksi saham ELSA selama semester I tahun ini mencapai Rp 1,52 triliun, turun Rp 550 miliar dari nilai transaksi semester II tahun lalu yang sebesar Rp 2,07 triliun.

Kapitalisasi pasarnya saat ini sebesar Rp 2,48 triliun. Secara persentase, free float sahamnya sebesar 43%, sisanya sebesar 41% dimiliki PT Pertamina (Persero), sedangkan 14,8% dimiliki oleh Dana Pensiun Pertamina.

Per kuartal I, ELSA mencatatkan net income sebesar Rp 75,86 miliar, angka tersebut meningkat 7% dibandingkan laba bersih kuartal I 2018 yang berada di Rp 70,89 miliar.

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)

Saham berkode WSBP juga banyak dilego pelaku pasar, sahamnya mengalami penurunan 3,63% pada harga Rp 372/unit. Sejak awal tahun harga terkoreksi tipis sebesar 1,06%.

Nilai transaksi WSBP selama semester I 2019 mencapai Rp 3,94 triliun, angka tersebut mengalami kenaikan Rp 1,44 triliun dibandingkan transaksi semester II tahun 2018 pada angka Rp 2,5 triliun.

Kapitalisasi pasarnya saat ini sebesar Rp 9,80 triliun. Secara persentase, free float sahamnya sebesar 33%, adapun sisanya sebesar 60% dimiliki induknya PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan 7% dimiliki Waskita Beton Precast.

Pada kuartal I lalu kinerja WSBP mencatatkan laba bersih sebesar Rp 291,17 miliar, anjlok 43% dibandingkan capaian kuartal I 2018 yang hanya Rp 510,87 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/yam) Next Article Belvin Sebut SWF Jadi Sentimen Super Positif Saham WSBP

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular