Kondisi tak Mendukung, Pasar Obligasi Tetap Dilirik Investor

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 July 2019 11:28
Optimistis MH Thamrin Tetap Dovish
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Tampaknya, aksi beli di pasar obligasi tanah air pada hari ini dimotori oleh ekspektasi bahwa Bank Indonesia (BI) akan tetap bersikap dovish di masa depan, terlepas dari sikap ECB dan The Fed yang nampaknya tak akan dovish-dovish amat.

Pasca mengumumkan pemangkasan tingkat suku bunga acuan alias 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps pada pekan lalu, BI dengan tegas membuka ruang pemangkasan tingkat suku bunga acuan lebih lanjut.

BI melihat bahwa ruang pemangkasan tingkat suku bunga acuan lebih lanjut masih terbuka seiring dengan rendahnya inflasi serta demi mendorong pertumbuhan ekonomi. Apalagi, tekanan dari perekonomian global sudah mulai mereda di tahun ini karena China dan AS kembali sepakat untuk melanjutkan negosiasi dagang.

"Sudah akomodatif dari beberapa bulan terakhir dan akan tetap akomodatif ke depannya. Kita longgarkan kebijakan atau bisa juga penurunan suku bunga," tegas Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Kalau diingat, sepanjang tahun 2018 The Fed tercatat mengerek naik tingkat suku bunga acuan sebanyak empat kali dengan total 100 bps. Sementara itu, BI mengerek naik tingkat suku bunga acuan sebanyak total 175 bps.

Besar kemungkinan, pemangkasan tingkat suku bunga acuan yang minim yang kemungkinan dieksekusi ECB dan The Fed pada tahun ini akan diimbangi oleh pemangkasan yang lebih agresif dari Perry dan koleganya di MH Thamrin.

Hal ini pada akhirnya sukses memantik aksi beli di pasar obligasi tanah air.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular