
Ulasan Teknikal IHSG
Melemah 3 Hari Beruntun, IHSG Bertumpu pada Sentimen Global
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
24 July 2019 17:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada level 6.384,99 atau melemah 0,29%, Rabu (24/7/2019). Dengan kata lain, IHSG sepekan ini belum pernah mencicipi zona hijau hingga hari ketiga.
IHSG memulai perdagangan hari ini dengan penguatan 0,15%, semenit kemudian IHSG mencapai level tertingginya di 6.419. IHSG selanjutnya berangsur-angsur turun karena aksi jual oleh investor asing. Sesi I IHSG ditutup dengan pelemahan 0,24% ke level 6.388.
Memasuki sesi II, IHSG belum mampu beranjak dari zona merah dengan level terendahnya di level 6.380 atau minus 0.37%. Penguatan pada saham-saham sektor perdagangan berhasil menipiskan pelemahan IHSG dengan hanya terkoreksi 0,29% pada akhir penutupan bursa.
Minimnya sentimen positif membuat pelaku pasar kurang bergairah dalam membeli saham sehingga IHSG bergerak di ruang sempit. Investor asing juga cenderung melepas dengan catatan jual bersih (net sell) senilai Rp 274 miliar di pasar reguler.
Namun demikian ada sentimen positif yang bisa membuat IHSG menguat esok hari, yakni berasal dari hubungan Amerika Serikat (AS)-China yang semakin membaik. Delegasi AS berencana datang ke Shanghai awal pekan depan untuk melanjutkan proses negosiasi dagang.
Meski demikian, IHSG secara teknikal masih menunjukkan potensi koreksi karena posisinya yang bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average five/MA5).
Terbentuknya pola lilin hitam pendek (short black candle) memberikan sinyal akan penurunan IHSG. Hal ini juga diperkuat indikator teknikal Relative Strength Index (RSI), IHSG bergerak pada posisi netral cenderung mengarah turun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Rebound Hari ke-2, IHSG Awal Pekan Depan Dibayangi Penguatan
IHSG memulai perdagangan hari ini dengan penguatan 0,15%, semenit kemudian IHSG mencapai level tertingginya di 6.419. IHSG selanjutnya berangsur-angsur turun karena aksi jual oleh investor asing. Sesi I IHSG ditutup dengan pelemahan 0,24% ke level 6.388.
Memasuki sesi II, IHSG belum mampu beranjak dari zona merah dengan level terendahnya di level 6.380 atau minus 0.37%. Penguatan pada saham-saham sektor perdagangan berhasil menipiskan pelemahan IHSG dengan hanya terkoreksi 0,29% pada akhir penutupan bursa.
Namun demikian ada sentimen positif yang bisa membuat IHSG menguat esok hari, yakni berasal dari hubungan Amerika Serikat (AS)-China yang semakin membaik. Delegasi AS berencana datang ke Shanghai awal pekan depan untuk melanjutkan proses negosiasi dagang.
Meski demikian, IHSG secara teknikal masih menunjukkan potensi koreksi karena posisinya yang bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average five/MA5).
Terbentuknya pola lilin hitam pendek (short black candle) memberikan sinyal akan penurunan IHSG. Hal ini juga diperkuat indikator teknikal Relative Strength Index (RSI), IHSG bergerak pada posisi netral cenderung mengarah turun.
![]() |
(yam/yam) Next Article Rebound Hari ke-2, IHSG Awal Pekan Depan Dibayangi Penguatan
Most Popular