
Kisah Sedih Rupiah: Terlemah di Asia, Melemah 3 Hari Beruntun
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 July 2019 16:28

Sejumlah sentimen positif berhasil memulihkan risk appetite pelaku pasar. Pertama, hubungan AS-China sepertinya semakin membaik dengan rencana kedatangan delegasi AS ke Shanghai awal pekan depan untuk melanjutkan proses negosiasi dagang.
"Setahu saya, sepertinya akan ada kunjungan ke China. Kami juga berharap China segera membeli produk pertanian AS. Pertama karena kesepakatannya seperti itu, kedua karena menunjukkan niat baik," kata Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, dilansir dari Reuters.
Meski jalan menuju damai dagang masih panjang, tetapi proses menuju ke sana terus dijalani. Jika serangkaian dialog dagang menuai hasil positif, maka bukan tidak mungkin kesepakatan damai dagang AS-China bisa tercapai. Dengan begitu, perang dagang yang berlangsung selama kurang lebih setahun akan berakhir.
Kedua, Inggris dikabarkan sudah mengirim negosiator ke Iran untuk membebaskan kapal tanker Stena Impero yang ditahan pekan lalu. Mohammad Mohammadi-Golpayegani, Kepala Staf Kantor Pemimpin Tertinggi Iran, memberikan perumpamaan yang ironis soal ini.
"Negara yang dulu pernah menunjuk menteri dan pengacara di Iran kini mengirim negosiator dan memohon agar kapalnya dilepaskan," ujar Mohammadi-Golpayegani, dikutip dari Reuters.
Sejauh ini, diberitakan para awak kapal Stena Impero dalam keadaan baik. Para awak kapal dinilai kooperatif oleh otoritas Iran.
"Kami sudah melakukan kontak dengan para kru kapal melalui telepon. Mereka baik-baik saja, sehat, dan kooperatif dengan pihak Iran," sebut Juru Bicara Stena Pat Adamson, dikutip dari Reuters.
Dengan kekuatan dialog dan negosiasi, sepertinya Iran mulai luluh. Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Teheran siap bernegosiasi, tetapi bukan berarti menyerah.
"Kami percaya bahwa isu di wilayah ini harus diselesaikan melalui dialog, negosiasi, dan kerja sama antar negara tetangga dan yang lainnya," sebut Ruohani dalam keterangan tertulis, dikutip dari Reuters.
Hubungan AS-China semakin baik, situasi di Timur Tengah mulai adem. Dua hal itu membuat investor tidak lagi bermain aman, tetapi mulai berani mengambil risiko. Arus modal masuk ke instrumen berisiko di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Namun rupiah terbatas oleh waktu. Kala pasar tutup, rupiah masih tersangkut di zona merah. Padahal sedikit lagi sudah bisa berbalik menguat...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
"Setahu saya, sepertinya akan ada kunjungan ke China. Kami juga berharap China segera membeli produk pertanian AS. Pertama karena kesepakatannya seperti itu, kedua karena menunjukkan niat baik," kata Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, dilansir dari Reuters.
Meski jalan menuju damai dagang masih panjang, tetapi proses menuju ke sana terus dijalani. Jika serangkaian dialog dagang menuai hasil positif, maka bukan tidak mungkin kesepakatan damai dagang AS-China bisa tercapai. Dengan begitu, perang dagang yang berlangsung selama kurang lebih setahun akan berakhir.
"Negara yang dulu pernah menunjuk menteri dan pengacara di Iran kini mengirim negosiator dan memohon agar kapalnya dilepaskan," ujar Mohammadi-Golpayegani, dikutip dari Reuters.
Sejauh ini, diberitakan para awak kapal Stena Impero dalam keadaan baik. Para awak kapal dinilai kooperatif oleh otoritas Iran.
"Kami sudah melakukan kontak dengan para kru kapal melalui telepon. Mereka baik-baik saja, sehat, dan kooperatif dengan pihak Iran," sebut Juru Bicara Stena Pat Adamson, dikutip dari Reuters.
Dengan kekuatan dialog dan negosiasi, sepertinya Iran mulai luluh. Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Teheran siap bernegosiasi, tetapi bukan berarti menyerah.
"Kami percaya bahwa isu di wilayah ini harus diselesaikan melalui dialog, negosiasi, dan kerja sama antar negara tetangga dan yang lainnya," sebut Ruohani dalam keterangan tertulis, dikutip dari Reuters.
Hubungan AS-China semakin baik, situasi di Timur Tengah mulai adem. Dua hal itu membuat investor tidak lagi bermain aman, tetapi mulai berani mengambil risiko. Arus modal masuk ke instrumen berisiko di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Namun rupiah terbatas oleh waktu. Kala pasar tutup, rupiah masih tersangkut di zona merah. Padahal sedikit lagi sudah bisa berbalik menguat...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular