
Termasuk Destinasi Wisata, Inilah Potensi Lahan Pasca Tambang
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
23 July 2019 19:48

Jakarta, CNBC Indonesia- Lahan setelah pertambangan batu bara biasanya menjadi tanah gersang dan rusak. Diperlukan sistem pengelolaan lingkungan yang baik, untuk mengembalikan kondisinya seperti sebelum dilakukan penambangan.
Chief Operating Officer (COO) Kaltim Prima Coal Muhammad Rudy menyatakan beberapa potensi yang bisa dikembangkan di area bekas penambangan yakni peternakan, pabrik pakan ternak, pengolahan susu, pengupasan jagung, dan kedelai.
"Kami tidak bisa melakukannya kalau perawatan tidak dari awal. Kami melakukan rehabilitasi sejak awal supaya tidak terlambat," kata Rudy saat CNBC Indonesia Conference Water Security and Sustainability di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Saat ini sudah ada Telaga Batu Arang, bekas areal penambangan yang menjadi objek wisata yang bisa dikunjungi. di area ini pengunjung bisa mengembangkan wisata alam, wisata air, dan budaya ikan air tawar.
Area berikutnya yang bisa dikembangkan adalah pit Jupiter dengan aliran air 260 liter per detik. Di sini bisa dilakukan percobaan bio energi, clamtoro, dan kaliandra, peternakan ayam petelur, budidaya jagung, kedelai, indigovera dan rumput gajah.
Rudy mengatakan selanjutnya ada D2 Murung untuk peternakan sapi terpadu, pakan ternak, dan produk susu dan daging sapi. Selain itu adapula endapan di telaga Kenyamukan yang bisa disalurkan untuk warga.
"Kami mendukung inisiatif pelayanan air yang mempromosikan penggunaan air yang lebih baik, manajemen efektif untuk daerah tangkapan air dan berkontribusi untuk meningkatkan keamanan air dan sanitasi," tegasnya.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Kerusakan Lingkungan di Tambang Akibat Kontrak Jangka Pendek
Chief Operating Officer (COO) Kaltim Prima Coal Muhammad Rudy menyatakan beberapa potensi yang bisa dikembangkan di area bekas penambangan yakni peternakan, pabrik pakan ternak, pengolahan susu, pengupasan jagung, dan kedelai.
"Kami tidak bisa melakukannya kalau perawatan tidak dari awal. Kami melakukan rehabilitasi sejak awal supaya tidak terlambat," kata Rudy saat CNBC Indonesia Conference Water Security and Sustainability di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Area berikutnya yang bisa dikembangkan adalah pit Jupiter dengan aliran air 260 liter per detik. Di sini bisa dilakukan percobaan bio energi, clamtoro, dan kaliandra, peternakan ayam petelur, budidaya jagung, kedelai, indigovera dan rumput gajah.
Rudy mengatakan selanjutnya ada D2 Murung untuk peternakan sapi terpadu, pakan ternak, dan produk susu dan daging sapi. Selain itu adapula endapan di telaga Kenyamukan yang bisa disalurkan untuk warga.
"Kami mendukung inisiatif pelayanan air yang mempromosikan penggunaan air yang lebih baik, manajemen efektif untuk daerah tangkapan air dan berkontribusi untuk meningkatkan keamanan air dan sanitasi," tegasnya.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Kerusakan Lingkungan di Tambang Akibat Kontrak Jangka Pendek
Most Popular