Dolar AS Perkasa, Rupiah Lemas di Kurs Tengah BI dan Spot

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 July 2019 10:48
Dolar AS Perkasa, Rupiah Lemas di Kurs Tengah BI dan Spot
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah juga sulit meladeni dolar AS di pasar spot. 

Pada Selasa (23/7/2019), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 13.973. Rupiah melemah 0,07% dibandingkan posisi hari sebelumnya. 

Pelemahan ini membuat rupiah terdepresiasi dua hari beruntun di kurs tengah BI. Kemarin, rupiah melemah 0,36%. 

 

Sementara di pasar spot, rupiah juga kurang bertenaga. Pada pukul 10:22 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 13.965 di mana rupiah melemah 0,18%. 

Kala pembukaan pasar, rupiah sudah melemah tetapi tipis saja di 0,07%. Seiring perjalanan, rupiah malah tambah lemah dan dolar AS nyaman di kisaran Rp 13.900. 

Baca:
Baik-baik, Rupiah Rasanya Melemah Hari Ini

Pelemahan rupiah kali ini sebenarnya dapat dimaklumi karena para tetangganya juga melemah di hadapan dolar AS. Bahkan dolar AS sapu bersih, menguat terhadap seluruh mata uang utama Benua Kuning. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 10:25 WIB: 




(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Tidak hanya di Asia, dolar AS memang sedang perkasa di level global. Pada pukul 10:28 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,14%. 

Pelaku pasar sedang harap-harap cemas menunggu pengumuman suku bunga acuan oleh dua bank sentral besar, yaitu Bank Sentral Uni Eropa (European Central Bank/ECB) dan Bank Sentral AS (The Federal Reserves/The Fed). Diawali oleh ECB yang akan mengumumkan pada Kamis dan The Fed menyusul awal pekan depan. 

Untuk ECB, peluang penurunan suku bunga acuan 10 basis poin (bps) menjadi -0,5% adalah 46%. Bahkan bisa jadi penurunan ini bukan yang pertama, sehingga suku bunga acuan di Benua Biru akan semakin dalam di zona negatif. Bukan rendah lagi, tetapi ultra rendah. 

Sementara The Fed justru diperkirakan kurang agresif memangkas suku bunga acuan. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 bps dalam rapat 31 Juli adalah 76,5%. Lebih tinggi ketimbang pemangkasan 50 bps yaitu 23,5%.  


Penurunan suku bunga acuan The Fed yang kurang agresif melawan ECB yang semakin terjerumus ke teritori minus. Bagaimana pun AS masih lebih menarik ketimbang Eropa. Walau turun, suku bunga AS masih positif. 

Perkembangan ini membuat dolar AS kembali menarik minat pelaku pasar. Aksi borong terjadi dan dolar AS perkasa melawan mata uang dunia.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular