Arah The Fed Tak Jelas, IHSG Grogi & Koreksi di Awal Pekan

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
22 July 2019 16:56
Kabar Baik Seputar Perang Dagang Jadi Tak Bertuah
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Kekhawatiran bahwa The Fed tak akan bertindak kelewat dovish sukses menutupi sentimen positif yang datang dari kabar baik seputar perang dagang AS-China.

Xinhua News Agency yang merupakan media milik pemerintah China melaporkan, dengan mengutip beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut, bahwa perusahaan-perusahaan asal Negeri Panda kini tengah berusaha untuk melakukan pembelian produk agrikultur dari AS dengan jumlah yang lebih besar, dilansir dari Reuters.

Seperti yang diketahui, pasca berbincang sekitar 80 menit di sela-sela gelaran KTT G20 di Jepang pada akhir bulan lalu, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata di bidang perdagangan sekaligus membuka kembali pintu negosiasi yang sempat tertutup.

Kala itu, Trump menyebut bahwa China setuju untuk membeli produk agrikultur asal AS dalam jumlah yang besar. Namun pada pekan lalu, Trump mengatakan bahwa hingga kini China belum juga menepati janjinya tersebut.

Mengutip Reuters, Xinhua menyebut bahwa perusahaan-perusahaan asal China telah mengajukan permintaan kepada eksportir asal AS untuk membeli produk agrikultur, serta mengajukan permohonan ke otoritas China untuk dibebaskan dari bea masuk tambahan yang sebelumnya harus mereka tanggung lantaran ada perang dagang AS-China.

Kabar gembira ini datang pasca Trump mengatakan pada hari Jumat (19/7/2019) bahwa Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah melakukan perbincangan yang baik dengan delegasi China sehari sebelumnya, Kamis (18/7/2019).

Pernyataan dari Trump ini kemudian dikonfirmasi oleh pihak China yang menyebut bahwa Wakil Perdana Menteri Liu He dan Menteri Perdagangan Zhong Shan berbicara mengenai sambungan telepon dengan Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.

Pembicaraan antara kedua pihak adalah terkait dengan “negosiasi lebih lanjut, beserta implementasi dari kesepakatan antar presiden di Osaka (KTT G20)”, dilansir dari Reuters. (ank/ank)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular