Laba Mayora Tumbuh 10%, Tapi Sayang Marjin Laba Turun

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
22 July 2019 11:54
Torehan tersebut tidak berbeda jauh dengan capaian kuartal I-2019 yang juga membukukan kenaikan pendapatan 11,05%.
Foto: Doc.Mayora Indah
Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini (22/7/2019) produsen makanan dan minuman, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) baru saja merilis laporan keuangan kuartal kedua, dimana performanya sedikit lebih baik dari capaian kuartal pertama tahun ini.

Hingga paruh pertama 2019, total pemasukan yang ditorehkan MYOR tumbuh 11,48% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 12,06 triliun dari sebelumnya 10,82 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Yang ada di RP 10,82 triliun.

Torehan tersebut tidak berbeda jauh dengan capaian kuartal I-2019 yang juga membukukan kenaikan pendapatan 11,05%.

Yang berbeda dari kinerja keuangan kuartal I adalah MYOR pada kuartal II-2019 berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sekitar 10%.

Sebagai informasi, hingga akhir Maret 2019, laba bersih perusahaan bergerak relatif stagnan dengan membukukan koreksi tipis 0,51% YoY menjadi Rp 466,35 miliar.

Sedangkan hingga Juni 2019, laba bersih MYOR tercatat tumbuh 9,73% secara tahunan menjadi Rp 807,48 miliar dari Rp 735,9 miliar.

Sayangnya, meski laba bersih pada kuartal ini lebih baik dari kuartal sebelumnya, tetapi jika ditilik lebih detik ternyata margin bersih perusahaan justru turun.

Pada kuartal I tahun ini, MYOR mencatatkan margin bersih 7,75%. Kemudian pada kuartal II-2019, margin bersih perusahaan berada di kisaran 6,7%.

Kinerja bottom line MYOR tertekan pada periode tersebut karena rugi selisih kurs, beban lain dan beban bunga perusahaan terus bertambah.

Per akhir Juni 2019, total rugi selisih kurs yang dicatatkan MYOR mencapai Rp 103,87 miliar, dimana tahun lalu alih-alih membukukan rugi, perusahaan malah mencatatkan keuntungan selisih kurs senilai Rp 156,12 miliar.

Tren yang serupa juga dicatatkan pada pos lainnya, yang pada kuartal II-2019 tercatat sebagai beban sejumlah Rp 290,1 miliar. Sedangkan pada kuartal II-2018 dicatatkan sebagai penghasilan lainnya senilai Rp 4,94 miliar.

Selain itu, beban bunga perusahaan juga tercatat naik 18,69% secara tahunan, dari Rp 209,1 miliar menjadi Rp 248,18 miliar.

Meskipun demikian, pelaku pasar tampaknya masih mengapresiasi kinerja perusahaan. Pasalnya, hingga berita ini dimuat harga saham MYOR menguat 2,7% ke Rp 2.280/ unit saham.

Saham perusahaan juga cukup aktif diperdagangkan dengan volume perdagangan mencapai 12,53 juta unit, lima kali lipat lebih besar dibandingkan rerata transaksi harian yang ada di 2,43 juta unit. 

Investor asing bahkan turut mengkoleksi saham MYOR dengan membukukan aksi beli bersih sebesar Rp 3,91 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Lho Kok Cuma Ada Dua Jenis Minuman Ini di GIIAS 2019?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular