Di Balik Mesranya Saham Barang Konsumsi dengan Bulan Januari

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
07 January 2019 11:02
Secara historis, bulan Januari merupakan bulan yang baik untuk mengoleksi saham-saham barang konsumsi.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham barang konsumsi gencar diburu investor pada perdagangan hari ini. Hingga berita ini diturunkan, indeks sektor barang konsumsi melejit sebesar 1,06%, menjadikannya sektor dengan kontribusi terbesar kedua bagi kenaikan IHSG yang sebesar 0,82%.

Saham-saham barang konsumsi yang diburu investor diantaranya: PT Mayora Indah Tbk/MYOR (+2,27%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+2,14%), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (+1,59%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+0,69%), dan PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+0,5%).

Sepanjang bulan Januari (hingga berita ini diturunkan), indeks sektor barang konsumsi telah melesat sebesar 4,07%.

Secara historis bulan Januari memang merupakan bulan yang baik untuk mengoleksi saham-saham barang konsumsi; dalam 10 tahun terakhir (2009-2018), hanya 2 kali indeks sektor barang konsumsi membukukan imbal hasil negatif secara bulanan pada bulan Januari. Jika dirata-rata, indeks sektor barang konsumsi menguat sebesar 1,88% MoM pada bulan Januari.



Ada beberapa hal yang membuat saham-saham barang konsumsi menjadi pilihan investor pada bulan Januari. Pertama, memasuki tahun yang baru, tentu ada optimisme bahwa laju perekonomian Indonesia bisa dipacu lebih kencang jika dibandingkan tahun sebelumnya, walaupun tak selalu itu yang terjadi.

Sebanyak 50% lebih perekonomian Indonesia disumbang oleh konsumsi rumah tangga. Lantas, jika laju perekonomian diekspektasikan bisa dipacu lebih kencang, maka konsumsi rumah tangga juga dianggap akan tumbuh dengan lebih pesat.

Kedua, pada bulan Januari angka inflasi periode Desember diumumkan. Angka inflasi bulan Desember menjadi penting karena menggambarkan kuat-lemahnya konsumsi masyarakat Indonesia pada musim liburan.

Untuk periode Desember 2018, inflasi diumumkan sebesar 0,62% MoM atau 3,13% YoY oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Capaian ini mengalahkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yakni 3,04% YoY. Lantas, pelaku pasar melihat bahwa konsumsi cukup menggeliat pada bulan lalu.

Kemudian, pada bulan Januari angka Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Desember dirilis oleh Bank Indonesia (BI). Angka IKK dibentuk oleh 2 komponen yakni indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK). Angka IEK merupakan yang paling penting bagi investor lantaran memberikan petunjuk mengenai kuat-lemahnya konsumsi masyarakat Indonesia dalam beberapa waktu ke depan.

Pada hari ini pukul 16:15 WIB, angka IKK periode Desember 2018 akan diumumkan.

Pada tahun 2014-2016, indeks sektor barang konsumsi selalu membukukan imbal hasil di atas 5% secara bulanan pada bulan Januari. Jika rilis data IKK mendukung nantinya, bukan tak mungkin bahwa capaian serupa akan terulang pada tahun ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article IHSG Balik Melemah, Mari Simak Penjelasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular