Fed Rate Diduga Dipangkas 50 Bps, Emas Bidik Rp 673.000/Gram

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 July 2019 13:05
Harga emas dunia kembali menembus level tertinggi tahun ini pada Jumat, menjadi level tertinggi sejak Mei 2013.
Foto: Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia kembali menembus level tertinggi tahun ini pada perdagangan Jumat (19/5/19). Bahkan jika melihat lebih ke belakangan, emas berada di level tertinggi sejak Mei 2013.

Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) yang diprediksi agresif memangkas suku bunga menjadi pemicu kenaikan harga emas. The Fed dijadwalkan mengumumkan kebijakan moneter pada 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia), dengan spekulasi pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) menguat, ke 1,75%-2%.


Presiden The Fed New York John Williams menjadi penyebab menguatnya spekulasi tersebut. Sebgaimana diberitakan CNBC Intenational, Willams pada Kamis kemarin mengatakan para bankir harus bertindak cepat dengan kekuatan penuh ketika suku bunga menjadi rendah dan pertumbuhan ekonomi melambat.

Pasca-komentar tersebut pertaruhan pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps naik menjadi 48,3% dari sebelumnya 34,3%, berdasarkan data dari piranti FedWatch milik CME Group pukul 7:30 WIB. Sementara, 51,7% lain bertaruh The Fed akan memangkas 25 bps, alias hampir berimbang.


Logam mulia merupakan aset tanpa imbal hasil, sehingga semakin rendah suku bunga di AS dan secara global, akan memberikan keuntungan yang lebih besar dalam memegang aset emas.

Logam mulia juga sangat terkait dengan nilai tukar dolar AS. Kala greenback melemah, maka harga emas akan naik karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS. Karenanya, spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed sangat mempengaruhi pergerakan emas. Pada pukul 12:30 WIB US$ 1.443/troy ounce mengutip data investing.com.

Analisis Teknikal

The Fed Akan Pangkas Bunga 50 Bps, Emas Bidik US$ 1.500/oz?Grafik: Emas (XAU/USD) Harian
Sumber: investing.com


Melihat grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih bergerak di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), MA 21 hari (garis merah), dan MA 125 hari (garis hijau).

Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) di wilayah positif tetapi bergerak turun dan histogram sudah memasuki wilayah positif, menjadi sinyal peluang kenaikan lebih lanjut.

Dalam jangka menengah penguatan logam mulia berpotensi menguji resisten kuat di kisaran US$ 1.482, jika mampu menembus level tersebut emas berpotensi besar naik ke US$ 1.500/troy ounce, atau Rp 673.000/gram (kurs: US$ 1 = Rp 13.955), atau bahkan bisa lebih tinggi lagi.

The Fed Akan Pangkas Bunga 50 Bps, Emas Bidik US$ 1.500/oz?Grafik: Emas (XAU/USD) 1 Jam
Foto: investing.com


Pada time frame 1 menit, emas bergerak di kisaran MA 8, dan di atas MA 21 dan MA 125. Indikator Stochastic bergerak mendatar di dekat wilayah jenuh beli (overbought).

Support (tahanan bawah) terdekat berada di level US$ 1.439, selama bertahan di atas level tersebut emas berpeluang menguat menguji kembali US$ 1.450. Jika mampu dilewati, target kenaikan selanjutnya ke area US$ 1.456 dan selanjutnya US$ 1.462.

Sementara jika support ditembus, emas berpeluang terkoreksi turun ke US$ 1.432.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Pergerakan Emas Antam Dalam Sepekan, Untung atau Buntung?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular