
AS-China Panas Lagi, Indeks Shanghai Dibuka Memerah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
17 July 2019 09:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka melemah 0,16% ke level 2.933,02 pada perdagangan Rabu ini (17/7/2019), sementara indeks Hang Seng di Bursa Hong Kong jatuh 0,54% ke level 28.463,77.
Hubungan AS-China di bidang perdagangan yang berpotensi memanas membuat aksi jual dilakukan di bursa saham China dan Hong Kong.
Dalam rapat kabinet di Gedung Putih yang digelar kemarin (16/7/2019), Presiden AS Donald Trump menekankan bahwa AS dapat mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$ 325 miliar jika diperlukan.
Komentar pedas dari Trump tersebut datang sehari setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menebar optimisme bahwa delegasi AS bisa menyambangi Beijing dalam waktu dekat guna menggelar negosiasi dagang.
Berbicara di Gedung Putih dalam sesi briefing dengan reporter pada hari Senin (15/7/2019), Mnuchin mengatakan bahwa negosiasi tatap muka di Beijing mungkin terjadi jika perbincangan melalui sambungan telepon yang akan digelar pada minggu ini berlangsung produktif.
"Kami berencana menggelar perbincangan tingkat tinggi melalui sambungan telepon pada pekan ini dan jika kami membuat kemajuan yang signifikan, saya rasa ada peluang yang besar bahwa nantinya kami (Mnuchin & Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer) akan bertandang ke sana," kata Mnuchin seperti dikutip dari Bloomberg.
Pembicaraan via sambungan telepon yang direncanakan pada pekan ini akan menjadi pembicaraan tingkat tinggi kedua sejak Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata dalam perang dagang kedua negara.
Dengan komentar pedas dari Trump tersebut, dikhawatirkan pihak China bisa tersulut dan menyebabkan damai dagang kian sulit dicapai.
Pada pukul 15:30 WIB, data tingkat pengangguran Hong Kong periode Juni 2019 akan dirilis.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Hubungan AS-China di bidang perdagangan yang berpotensi memanas membuat aksi jual dilakukan di bursa saham China dan Hong Kong.
Dalam rapat kabinet di Gedung Putih yang digelar kemarin (16/7/2019), Presiden AS Donald Trump menekankan bahwa AS dapat mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$ 325 miliar jika diperlukan.
Berbicara di Gedung Putih dalam sesi briefing dengan reporter pada hari Senin (15/7/2019), Mnuchin mengatakan bahwa negosiasi tatap muka di Beijing mungkin terjadi jika perbincangan melalui sambungan telepon yang akan digelar pada minggu ini berlangsung produktif.
"Kami berencana menggelar perbincangan tingkat tinggi melalui sambungan telepon pada pekan ini dan jika kami membuat kemajuan yang signifikan, saya rasa ada peluang yang besar bahwa nantinya kami (Mnuchin & Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer) akan bertandang ke sana," kata Mnuchin seperti dikutip dari Bloomberg.
Pembicaraan via sambungan telepon yang direncanakan pada pekan ini akan menjadi pembicaraan tingkat tinggi kedua sejak Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata dalam perang dagang kedua negara.
Dengan komentar pedas dari Trump tersebut, dikhawatirkan pihak China bisa tersulut dan menyebabkan damai dagang kian sulit dicapai.
Pada pukul 15:30 WIB, data tingkat pengangguran Hong Kong periode Juni 2019 akan dirilis.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Most Popular